KAJIAN PENGARUH KONSENTRASI PELARUT PENGEKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU PERDU (Premna oblongifolia Merr) DAN DAUN SUJI (Dracaena angustifolia (medik) Roxb) TERHADAP KADAR KLOROFIL

Abstract

Tanaman cincau hijau perdu (Premna oblongifolia .Merr) yang potensial untuk dikembangkan sebagai
produk minuman fungsional menyehatkan. Cincau hijau perdu cukup banyak mengandung klorofi yaitu zat
warna (pigmen) hijau pada daun. Klorofil disamping sebagai zat warna (hijau daun) juga merupakan senyawa
antioksidan, antiperadangan dan antikanker. Secara tradisional, tanaman suji telah dimanfaatkan baik dalam
bidang pangan, kosmetika maupun pengobatan Senyawa kimia yang terdapat dalam daun suji antara lain
flavonoid dan klorofil dan dari 17 suku tanaman hijau disekitar tanaman suji atau suku Liliaceae memiliki
kandungan kadar klorofil tertinggi, selain itu daun suji memiliki aktivitas antioksidan dan
antihiperkolesterolemik. Penelitian ini bertujuan membandingkan kadar klorofil pada daun cincau hijau perdu
(Premna oblongifolia .Merr) dan daun suji (Dracaena angustifolia (medik) Roxb) yang terekstraksi dengan
perbedaan konsentrasi pelarut. Berdasarkan hasil uji kadar klorofil dari kedua ekstrak daun cincau hijau perdu
dan daun suji dengan pelarut pengekstraksi etanol 30%, 70% dan 96% serta aseton 30%, 70% dan 85%
diperoleh kadar klorofil total yang paling tinggi yaitu pada ekstrak etanol 96% daun suji sebesar 4989,38
mg/kg sedangkan pada ekstrak etanol daun cincau hijau perdu sebesar 4589,54 mg/kg. dan pada pelarut
aseton 85% ekstrak daun suji diperoleh kadar klorofil total sebesar 4850,70 mg/kg serta aseton 85% ekstrak
daun cincau hijau perdu yaitu sebesar 4660,45 mg/kg.
Kata kunci : Daun Cincau Hijau Perdu, Daun Suji, senyawa Klorofil (pigmen hijau daun).