GEOLOGI DAN SIFAT KIMIA AKUIFER AIR TANAH BERDASARKAN KANDUNGAN ION-ION MAYOR PENENTU KUALITAS BAHAN BAKU AIR MINUM DAERAH GEMPOL DAN SEKITARNYA KECAMATAN JATI KABUPATEN BLORA JAWA TENGAH

ILHAM HENDRIATNA SAFARI

Abstract


Tujuan penelitian dan pemetaan geologi di daerah Gempol dan sekitarnya, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah adalah untuk mengetahui tatanan geologi wilayah tersebut mencakup geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi dan studi khusus tentang sifat kimia akuifer air tanah berdasarkan kandungan ion-ion mayor penentu bahan baku kualitas air minum. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, penelitian lapangan, analisa laboratorium dan studio yang keseluruhan dituangkan dalam peta dan sebuah laporan tugas akhir. Hal yang dicapai dalam penelitian dan pemetaan geologi daerah Gempol dan sekitarnya, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah adalah sebagai berikut: Satuan geomorfologi di daerah penelitian terdiri dari satuan geomorfologi perbukitan lipatan dan satuan geomorfologi dataran aluvial. Pola aliran sungai yang berkembang adalah pola aliran trellis, dengan tipe genetika sungai subsekuen, konsekuen dan obsekuen. Stadia erosi sungai berada pada tahapan muda dan dewasa. Jentera geomorfik daerah penelitian termasuk kedalam jentera geomorfik tua. Satuan batuan yang terdapat di daerah penelitian dari tua ke muda adalah satuan batuan batupasir selang-seling batulempung gampingan sisipan batugamping (Formasi Kerek), berumur Miosen Tengah -Miosen Akhir ( ), diendapkan pada lingkungan laut dalam. Secara selaras diendapkan satuan batuan batulempung gampingan sisipan batupasir (Formasi Kalibeng) yang berumur Miosen Akhir-Pliosen Awal ( ), pada lingkungan laut dangkal. Satuan endapan aluvial sungai merupakan satuan termuda yang menutupi satuan batuan yang lebih tua dan dibatasi oleh bidang erosi. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah struktur lipatan, kekar dan sesar. Keseluruhan struktur geologi yang ada didaerah penelitian terjadi dalam satu periode tektonik yaitu pada kala Pliosen ( ). Dengan arah gaya utama N 175° E atau relatif utara-selatan. Berdasarkan kandungan ion-ion mayor yang terdapat dalam sampel air tanah dangkal daerah penelitian memiliki sifat kimia kekerasan non karbonat (kegaraman primer) lebih dari 50% ( Suharyadi, 1984). Sedangkan kualitas air tanah dangkal di daerah penelitian menurut Peraturan Menteri Kesehatan no.492 tahun 2010 dapat dinyatakan memenuhi persyaratan sebagai air minum.

Kata Kunci: Geomorfologi, Stratigrafi, Struktur Geologi, Sifat Kimia Akuifer Airtanah.


Full Text:

PDF

References


Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, 2000, Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar Ngrandu No. 1508-423 dengan skala 1:25.000, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Edisi : 1 – 2000, Cibinong, Bogor.

Bemmelen, R.W. Van, 1949, The Geology of Indonesia, The Hague Martinus Nijhoff, Vol. 1A, Netherlands.

Blow, W. H. dan Postuma J. A, 1969, “Range Chart, Late Miosen to Recent Planktonic Foraminifera Biostratigraphy”, Proceeding of The First.

Datun, M., Sukandarrumidi, Hermanto, B., dan Suwarna, N., 1996, Peta Geologi Lembar Ngawi, Jawa, Skala 1:100.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Kadarisman, D.S., 1997, Pedoman Praktikum Mineral Optik, Laboratorium Mineral Optik. Program Studi Teknik Geologi Universitas Pakuan Bogor.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2010, Peraturan Menteri kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Jakarta.

Lobeck, A. K., 1939, Geomorphology: An Introduction to the Study of Landscapes, Mc.Graw-Hill Book Company, New York.

Luthfi, M., 2010, Prinsip-prinsip Sedimentologi, Jurusan Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan, Bogor. Tidak Dipublikasikan.

Noor, D., 2014, Geomorfologi, Edisi Pertama, Penerbit Deepublish (CV Budi Utama), Jalan Kaliurang Km 9,3 Yogyakarta 55581.ISBN 602280242-6, h.326.

Pranowo, H., Sholichin, M., dan Montarcih, L., 2007, Analisa Kuantitas dan Kualitas Airtanah di Kabupaten Mojokerto, Teknik Pengairan Universitas Brawijaya, Malang.

Pringgoprawiro, 1983, Revisi Stratigrafi Cekungan Jawa Timur Utara Dan Paleogeografi, Disertasi Doktor, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Raharjo, W., 2004, Buku Panduan Ekskursi Geologi Regional Pegunungan Selatan dan Zona Kendeng, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.

Silitonga,P.H., 1988, Hidrogeologi Regional Lembar Semarang, Jawa Barat, Skala 1:250.000, Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung.

Suharyadi, 1984, Geohidrologi. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada.

Syahrulyati, T., dan Karmadi, M.A, 1994, Pedoman Praktikum Mikropaleontologi. Laboratorium Mikropaleontologi. Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Pakuan. Bogor.

Wjayanti, P. R., Sholichin, M., dan Sisinggih, D., 2007, Analisa Kuantitas dan Kualitas Airtanah di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem Provinsi Bali, Teknik Pengairan Universitas Brawijaya, Malang.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.