GEOLOGI DAN POTENSI BATUGAMPING DAERAH KERTANGSANA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN NYALINDUNG, KABUPATEN SUKABUMI, PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Apriadi

Abstract


Daerah penelitian yaitu daerah Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terletak 15 km sebelah baratdaya kota Sukabumi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi geologi daerah tersebut yang mencakup sejarah perkembangan cekungan, sejarah perkembangan tektonik dan sejarah perkembangan bentang alam (paleogeografi) serta mempelajari potensi batugamping formasi Bojonglopang yang tersingkap dan tersebar cukup luas di daerah penelitian.Metoda penelitian yang digunakan adalah studi pustaka, penelitian lapangan, analisa laboratorium dan studio, yang keseluruhannya dituangkan dalam sebuah laporan tugas akhir.

Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 4 (empat) satuan geomorfologi, yakni: perbukitan lipat patahan, perbukitan kars, perbukitan gunungapi dan dataran aluvial. Pola aliran sungai yang berkembang adalah pola aliran dendritik dan pola aliran rektangular dengan stadia sungainya berada pada tahapan muda dan dewasa.

Tatanan stratigrafi di daerah penelitian dari tua ke muda adalah satuan batupasir selang-seling batulempung (Anggota Cikarang Formasi jampang) (N4-N7) dan diendapkan pada lingkungan laut dalam yaitu bathial atas, pada kedalaman 200 – 500 m. Secara selaras di atas satuan ini diendapkan satuan breksi (Formasi Jampang) berumur Miosen Awal yang berumur Miosen awal hingga awal Miosen tengah (N7-N9), diendapkan pada lingkungan laut dalam yaitu bathial atas. Kemudian terjadi aktivitas tektonik pada kala Plio-Plistosen (N9-N12) sehingga terjadi perlipatan dan pensesaran pada batuan yang telah terbentuk sebelumnya.Kemudian pada umur miosen tengah diendapkan batulempung dan batu gamping secara tidak selaras (N13-N15).Kemudian pada umur miosen akhir terjadi aktifitas tektonik sehingga terjadi perlipatan dan pensesaran lalu pada kala Pliosen diendapkan satuan breksi gunungapi pada lingkungan darat yang secara tidak selaras menutupi batuan yang ada di bawahnya.Selanjutnya di atasnya diendapkan satuan endapan aluvial yang menutupi satuan yang ada di bawahnya dengan dibatasi oleh bidang erosi, proses pengendapan satuan ini masih berlangsung sampai sekarang.

Struktur geologi yang berkembang adalah kekar, lipatan (Antiklin Bojongtipar, Sinklin Cimerang, Antiklin Gunungbuleud, Sinklin Ciguha, Antiklin Cikarae Hilir, Sinklin Cijoha, Antiklin Cibodas, dan Sinklin Caringin) dan sesar (Sesar Mendatar Ciawitali, Mendatar Citalahab, Sesar Mendatar Cikarae dan Sesar Normal Sukamaju). Gaya utama yang bekerja berarah N 350º E.

Potensi bahan galian sumberdaya batugamping yang terdapat di daerah penelitian berdasarkan hasil perhitungan dengan metoda kontur dari B.C Craft danM.F. Hawkins (1959) diperoleh hasil sebesar 20.682.900,58 m3.

Kata-kata kunci :Potensi Batugamping, Limestone, Nyalindung, Jampang Formation


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.