GEOLOGI DAN POTENSI BATUAN ANDESIT DAERAH SIPAYUNG DAN SEKITARNYA KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN

Surya Indra Rais

Abstract


Penelitian dan  pemetaan geologi dilakukan di daerah Sipayung dan sekitarnya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dengan luas daerah penelitian 7 km x 8 km  atau sekitar 56 km2. Secara  geografis terletak pada 106⁰ 21' 40.0" BT -106⁰ 25' 28.6" BT dan   6⁰ 35' 12.4" LS - 6⁰ 30' 52.6" LS.

Geomorfologi daerah penelitian berdasarkan genetika pembentukannya dapat dibagi menjadi 4 (empat) satuan Geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan, Satuan Geomofologi Bukit-bukit Intrusi, Satuan Geomorfologi Perbukitan Kaki Gunungapi dan Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial Sungai. Pola aliran sungai yang berkembang adalah pola aliran sub denritik dan pola aliran rektangular dengan stadia sungai berada pada tahapan muda dan dewasa.

Tatanan batuan (stratigrafi) yang terdapat di daerah penelitian dari tua ke muda adalah: satuan batulempung sisipan batupasir tufan dan batugamping pasiran (Formasi Bojongmanik) berumur Mioesen Tengah (N11-N13), diendapkan pada lingkungan laut dangkal yaitu litoral, neritik tepi sampai neritik tengah (10-180m). Secara selaras diatas satuan ini diendapkan satuan batupasir sisipan batupasir tufaan dan konglomerat tufan  (Formasi Bojongmanik) pada kala Miosen tengah (N13-N14) pada lingkungan transisi sampai  neritik tengah (3-80m). Kemudian diintrusi oleh  satuan batuan andesit (Tma), berumur lebih muda dari N14,  pada kala Plistosen (N20) diendapkan satuan batuan Tuff dan Tuff breksian (Qpv) secara tidak selaras diatas satuan- satuan batuan  yang lebih tua di bawahnya, pada lingkungan  darat vulkaniklastik medial sampai proksimal, dan satuan yang termuda adalah endapan aluvial sungai yang berumur Holosen, tersusun dari material lepas  ukuran lempung–bongkah dijumpai menutupi satuan-satuan yang lebih tua dengan kontak bidang erosi.

Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah struktur kekar, lipatan dan sesar. Struktur kekar yang teramati adalah kekar-kekar shear dan tension, sedangkan  struktur yang dijumpai adalah sinklin Bintang sari dan sinklin Banjar irigasi,struktur antiklin adalah antiklin Banjar irigasi, antiklin Bintang sari dan antiklin Giri harja. Struktur sesar naik yang berkembang adalah sesar naik Giri harja, struktur sesar mendatar adalah sesar mendatar Giri harja, sesar mendatar Ciberang dan sesar mendatar Cipanas, semuanya berarah dekstral. Keseluruhan struktur geologi di daerah penelitian terjadi pada kala Miosen tengah sampai Pliosen (N15 - N21) yaitu diawali dengan pembentukan struktur lipatan berupa sinklin dan antiklin, kemudian diikuti dengan terjadinya kekar-kekar shear dan tension disusul pembentukan sesar naik berarah barat-timur, serta diakhiri oleh sesar-sesar mendatar berarah N320⁰E. Arah gaya utama yang bekerja berarah N 3500 E.   

Potensi bahan galian ekonomis yang dapat dieksplorasi lebih lanjut adalah batuan andesit. Perhitungan bahan galian andesit berdasarkan metoda perhitungan  konturing di peroleh hasil 68.270.207,81  m3  .

Kata-kata kunci : orogenesa, deformasi, antiklin, sinklin, Slickenside, Pararel laminasiParalel Bedding, MasifBatugamping Packston, BioturbasiFeeding ChondriteSesar

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.