GEOLOGI DAN PEMETAAN KERENTANAN GERAKAN TANAH DAERAH CIKADU DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GUNUNGHALU, KABUPATEN BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT

ELLYA RATNA NURSIDIK

Abstract


Daerah penelitian dilakukan di daerah Cikadu dan sekitarnya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Secara geografis daerah penelitian terletak pada06°56’13” LS - 07°00’00” LS dan 107°12’28” BT - 107°16’16” BT, dengan luas daerah penelitian kurang lebih 7 km x 7 km atau ± 49  km2. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aspek geomorfologi, tatanan stratigrafi, sturktur geologi, sejarah geologi, dan potensi gerakan tanah daerah penelitian.Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi 3 (tiga) satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan, Satuan Geomorfologi Kaki Vulkanik, dan Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial. Pola aliran sungainya adalah rektangular dan trelis dengan stadia sungai dan jentera geomorfik muda dan dewasa. Tatanan batuan dari yang tertua hingga termuda adalah Satuan Batuan Batupasir selang-seling Batulempung Formasi Citarum, berumur Miosen Awal diendapkan pada lingkungan laut dalam. Secara selaras di atas satuan ini di endapkan Satuan Batuan Batulempung selang-seling Batupasir Tufan sisipan Breksi Formasi Saguling berumur Miosen Tengah diendapkan pada lingkungan laut dalam. Dan secara tidak selaras di atasnya di endapkan Satuan Batuan Breksi Vulknik pada kala Pleistosen. Aluvial sungai yang terdiri dari material lepas lempung hingga bongkah merupakan endapan termuda yang ada didaerah penelitian. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa lipatan dan patahan. Struktur lipatan berupa Antiklin Cirumanis, Sinklin Cikadu dan Antiklin Pasir Astanagede. Sedangkan struktur patahan berupa struktur Sesar Naik Cilengkong, Sesar Mendatar Sukaresmi, Sesar Mendatar Bojongsalam dan Sesar Mendatar Bojong.Hasil kajian gerakan tanah yang terdapat di daerah penelitian dipengaruhi oleh jenis dan variasi batuan, struktur geologi, kelerengan, kerapatan sungai, dan tutupan lahan. Adapun faktor utama pemicu terjadinya gerakan tanah di daerah penelitian adalah iklim (curah hujan), hidrologi, dan aktivitas manusia. Potensi gerakan tanah di daerah penelitian dapat dikelompokan menjadi 5 (lima), yaitu potensi gerakan tanah sangat rendah, potensi gerakan tanah rendah, potensi gerakan tanah sedang, potensi gerakan tanah tinggi dan potensi gerakan tanah sangat tinggi.

 

Kata-kata kuncijentera,debris slide, slump dan NKB.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.