IDENTIFIKASI KEBERADAAN MINIMARKET DI JALAN RAYA SUKARADEN KECAMATAN CIBINONG, KABUPATEN BOGOR

Oktavina Handayani

Abstract


Pasar modern berkembang tidak hanya di pusat kota melainkan sudah memasuki daerah hinterland Kota Cibinong sehingga dualisme pasar modern dan pasar tradisional tidak dapat dihindari. Fenomena dualisme ini menyebabkan kesenjangan dalam bidang ekonomi dan fisik terutama di daerah hinterland Kota Cibinong karena berpotensi sebagai pusat perdagangan dan jasa yang memiliki akses tinggi. Perkembangan minimarket yang pesat akan menyebabkan persaingan dan skala pelayanan saling tumpang tindih antar minimarket dan warung, permasalahan jalan raya Sukaraden adalah jarak antar minimarket kurang dari 500 meter dan jarak antar minimarket dengan warung kurang dari 100 meter sehingga terjadi persaingan yang menyebabkan warung maupunminimarket gulung tikar, penentuan wilayah studi adalah dengan buffer 200 meter dari jalan. Tujuan studi adalah a). Mengetahui sebaran dan perkembangan minimarket di Jalan Raya Sukaraden, b). Mengetahui sebaran dan kondisi warung terhadap keberadaanminimarket, c). Mengetahui persepsi masyarakat terhadap keberadaan minimarket, dan d). Mengetahui pengaruh perkembanganminimarket  terhadap arahan fungsi Jalan Raya Sukaraden. Metode analisis menggunakan metode deskriptif, kuantitatif dan GIS sedangkan metode pengambilan data menggunakan metode sampel acak sederhana (simple random sampling) meliputi responden masyarakat dan pengelola warung serta metode Purposive Sampling meliputi responden pembeli minimarket  dan pengelolaminimarket. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa a). Perkembangan minimarket dari tahun 2005 berjumlah 3 gerai hingga tahun 2014 berjumlah 15 gerai, pola sebaran minimarket dibagi 4 segmen jalan yaitu segmen 1 pola menyebar, segmen 2 pola aglomerasi, segmen 3 pola aglomerasi, segmen 4 pola aglomerasi. b). Pola keberadaan warung segmen 1 pola menyebar, segmen 2 beberapa titik pola aglomerasi sebagian pola menyebar, segmen 3 pola menyebar, segmen 4 beberapa titik pola aglomerasi sebagian pola menyebar. c). Persepsi 72 % masyarakat menyukai berbelanja di minimarket karena lebih lengkap, memiliki areal areal parkir yang luas, namun pembeli tidak menyetujui bahwa adanya perkembangan minimarket. d). Pengaruh perkembanganminimarket adalah  jumlah minimarket melebihi standar yang seharusnya 2 gerai pada Kelurahan Karadenan dan 3 gerai pada Kelurahan Sukahati sehingga 61,11% warung mengalami penurunan omset.

Kata KunciMinimarket, Warung Tradisional, Persepsi Masyarakat

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.