PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA DnD CAFE PAKUAN PERIODE TAHUN 2017
Abstract
Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas membawa perubahan bagi dunia usaha di Indonesia. Salah satu dampaknya bagi industri dalam negeri yaitu semakin ketatnya persaingan yang harus dihadapi. Industri bidang food & beverage tidak hanya harus mampu bersaing dengan perusahaan lokal saja tapi juga harus mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing. Persaingan harga, kualitas, dan sebagainya menjadikan sebagian perusahaan harus membenahi berbagai aspek salah satunya dalam perhitungan harga pokok produksi yang akurat sehingga dapat menentukan harga jual di dalam perusahaannya agar mampu menghadapi persaingan tersebut
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perhitungan metode Activity Based Costing dalam menghitung harga pokok produksi pada produk nasi goreng kambing & strawberry float dan untuk mengetahui perbedaan besarnya biaya produksi DnD Cafe Pakuan dengan perhitungan akuntansi biaya tradisional yang diterapkan di DnD Cafe Pakuan dan metode Activity Based Costing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Exploratif. Penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh dan menganalisis data yang ada. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan fakta yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya-upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian mengungkapkan fakta bahwa Perhitungan Harga Pokok Produksi menggunakan Activity Based Costing System memberikan hasil yang lebih besar dari Sistem Tradisional pada produk Nasi Goreng Kambing & Strawberry Float. Activity Based Costing System memberikan hasil selisih lebih besar dalam perhitungan harga pokok produksi untuk nasi goreng kambing sebesar Rp 2.847 atau 12,53% dan untuk strawberry float sebesar Rp 5.817 atau 37,62% dibanding tradisional costing.
Perbedaan yang terjadi antara Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Sistem Tradisional dengan Activity Based Costing System disebabkan karena pembebanan biaya pada masing-masing produk. Pada Sistem Tradisional biaya pada masing-masing produk karena DnD Cafe Pakuan memakai estimasi persentasi dalam perhitungannya serta tidak memasukan indikaor tenaga kerja dan overhead cendurung menggunakan perkiraan biaya yang dinamai biaya operasional 40% dan biaya tak terduga 10% yang di ambil dari bahan baku. Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan Biaya Overhead Pabrik. Pada metode Activity Based Costing System, Biaya Overhead Pabrik pada masing-masing produk dibebankan pada banyak Cost Driver, sehingga Activity Based Costing System mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap jenis produk secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.