PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL PADA PEMERINTAH KOTA BOGOR (PERIODE TAHUN 2015-2020)

Tarisya Rizki Putri Kusheriyanto, Edy Sudaryanto, Sujatmiko Wibowo, Ida Farida

Abstract


Dalam melaksanakan otonomi daerah sebagai wujud dari asas desentralisasi, Pemerintah
Daerah diberikan sumber-sumber pendapatan yang akan digunakan untuk membiayai seluruh aktivitas
pemerintahan dan pembangunan daerahnya. Tingkat Pendapatan Asli Daerah dijadikan tolak ukur
kemampuan daerah dalam membiayai pengeluaran daerahnya. Jenis-jenis pengeluaran daerah terdiri
dari belanja modal, belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja bagi hasil, belanja bantuan
keuangan, dan belanja tak terduga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Modal serta untuk mengetahui bagaimana Pemerintah Kota
mengelola Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal. Penelitian dilakukan dengan mengambil data
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bogor Tahun 2015-2020 di Badan Keuangan dan Aset Kota Bogor.
Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan aplikasi SPSS dan Microsoft Excel, metode statistik uji
kualitas data menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji
multikolonieritas, dan uji autokorelasi, uji hipotesis yaitu uji regresi linear sederhana, uji determinasi,
dan uji t, lalu menghitung rasio efektivitas menggunakan Microsoft Excel. Berdasarkan uji statistik
dengan uji t mendapatkan hasil Pendapatan Asli Daerah tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal di
Kota Bogor. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh tidak
meningkatkan alokasi Belanja Modal di Kota Bogor. Analisis rasio efektivitas Pendapatan Asli Daerah
menunjukan bahwa Kinerja Pemerintah Kota Bogor dalam merealisasikan dan mengelola Pendapatan
Asli Daerah pada tahun 2015-2020 dapat dikategorikan efektif. Berdasarkan analisis rasio efektivitas
Belanja Modal menunjukan Kinerja pemerintah Kota Bogor dalam merealisasikan dan mengelola Belanja
Modal pada tahun 2015, 2016, dan 2019 tidak efektif, sedangkan pada tahun 2017, 2018, dan 2020
dapat dikategorikan efektif.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.