PERAN LAPORAN ARUS KAS DALAM MENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PADA YAYASAN BPK PENABUR BOGOR
Abstract
Ika Yulianti. 022110290. Program Studi Akuntansi. Konsentrasi Akuntansi Keuangan. Analisis Kegunaan Laporan Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Investasi di Pasar Modal Indonesia. Tarmizi Acmad. Tahun 2003.
Yayasan Pendidikan BPK PENABUR merupakan salah satu yayasan pendidikan yang cukup besar di Indonesia yang terletak di lima belas kota, yaitu Bandar Lampung, Bandung, Bogor, Cianjur, Cicurug, Cimahi, Cirebon, Indramayu, Jakarta, Jatibarang, Metro, Rengasdengklok, Serang, Sukabumi, Tasikmalaya. Meliputi 115 sekolah dari TK sampai dengan SMA. Yayasan BPK PENABUR Bogor khususnya seperti badan/lembaga lainnya selalu membutuhkan kas dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran, baik untuk membiayai kegiatan operasional maupun untuk pengadaan inventaris baru dalam aktiva tetap.
Dalam hal penerimaan dan pengeluaran kas harus seimbang. Namun Yayasan BPK PENABUR Bogor dalam kenyataannya sering kali tidak dapat menyeimbangkan antara penerimaan dan pengeluaran kas sehingga mengakibatkan kas bersih yang defisit/jelek. Hal ini bisa disebabkan antara lain piutang yang besar karena tunggakan pembayaran uang sekolah, uang tahunan, dan lain-lain atau pengeluaran yang melampaui batas anggaran yang disediakan.
Laporan arus kas mempunyai peran yang kuat bagi pihak manajemen dalam mendapatkan informasi tentang kinerja keuangan, dimana pihak manajemen terinformasikan bagaimana kondisi keuangan apakah baik atau jelek sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan yang tepat.
Melihat laporan arus kas aktivitas operasi pada Yayasan BPK PENABUR Bogor didapatkan informasi bahwa kas bersih yang digunakan dalam aktivitas operasi mengalami defisit. Untuk mendapatkan arus kas aktivitas operasi yang baik, maka pihak manajemen mengambil keputusan untuk membangun gedung sekolah baru dengan tujuan agar dalam jangka waktu tertentu BPK PENABUR Bogor dapat menghasilkan dana yang cukup untuk menutupi defisit dan dapat membantu menyelesaikan kewajiban yang harus dibayarkan serta dapat menghentikan subsidi rutin dari Pengurus Harian (pusat). Adapun untuk membangun gedung sekolah baru ini BPK PENABUR Bogor mendapatkan sumber pinjaman dana dari Pengurus Harian (Pusat).
Full Text:
PDFReferences
Ahmed, R Belkaoui. 2006. Accounting Theory. Ed.5. Salemba 4, Jakarta.
Bastian, Indra. 2007. Akunatnsi Yayasan dan Lembaga Publik. Erlangga, Yogyakarta.
Drs. S. Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
George, R. Terry. (2000). Prinsip-Prinsip Manajemen. Bumi Aksara, Bandung.
Harahap, Sofyan Safri. 2009. Teori Akuntansi. PT. Raspindo, Jakarta.
Harnanto. 2002. Akuntansi Keuangan Menengah. BPFE, Yogyakarta.
Hasan, M. Iqbal. 2004. Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Horngen Charler T., W. T. Harrison, M. A. Robinson. 1998. Akuntansi di Indonesia. Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akunansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
J. Salusu. 2008. Pengambilan Keputusan Stratejik : untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Grafindo, Jakarta.
Nainggolan, Pahala. 2005. Akuntansi Keuangan Yayasan dan Lembaga Nirlaba Sejenis. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Rahardjo Budi. 2005. Laporan Keuangan Perusahaan. UGM, Yogyakarta.
Soeroredjo, Hayati. 2005. Hukum Yayasan Di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16Tahun 2001 tentang Yayasan. Sinar Grafika, Jakarta.
Tanjung, Abdul Hafiz. 2009. Akuntansi Pemerintahan Daerah. Alfabeta, Bandung.
PSAK No.45 revisi 2011. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba.
Widodo, Hertanto., dan Kustiawan, Teten. 2001. Akuntansi dan Manajemen Keuangan untuk Pengelola Organisasi. Grafika, Bandung.
www.ri.go.id, Pemerintah RI, Undang-undang RI Nomor 16 tahun 2001 tentang Yayasan. Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.