PENGARUH SISTEM PASANGAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DALAM SISTEM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DIKAITKAN DENGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Abstract
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di negara Republik Indonesia, sering sekali mengalami pecah kongsi ketika sudah terpilihnya dalam pemilukada. Dengan demikian harus adanya pengaturan yang sedemikian rupa mengenai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah agar tidak terjadi pecah kongsi antara kepala daerah dan wakil kepala daerah, yaitu dengan cara mengurangi batasan suara mengenai pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah agar antara calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah tidak saling berkoalisi partai untuk memperoleh suara dalam pemilukada. Ketidakharmonisan antara kepala daerah dan wakil kepala daerah dapat mempengaruhi kinerja pemerintah yang ada di daerah karena ketidaksepahaman antara kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam menentukan kebijakan daerah. Penulis berpendapat, untuk mengatasi persoalan diatas, dapat diambil kebijakan pemilihan kepala daerah tunggal. Artinya, dalam pemilukada, yang dipilih cukup kepala daerahnya saja, tanpa wakil. Adapun nanti setelah terpilih, barulah kepala daerah mengangkat wakilnya yang berasal dari kalangan PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang memenuhi syarat.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.