RANCANG BANGUN ANTENA BUMBUNG GELOMBANG PERSEGI SEBAGAI PENGUAT PENERIMA SINYAL MODEM

KRESNA ADITAMA

Abstract


Pada paper ini memaparkan upaya meningkatkan performa penerimaan sinyal seluler berbasis 4G dengan menggunakan perangkat modem Huawei E5372s, maka dirancang sebuah antena bumbung gelombang yang memiliki mode TM11 dan beroperasi pada frekuensi 2,3 GHz. Studi optimetric desain bumbung gelombang dilakukan dengan variasi nilai probe pengeksitasi sebesar ¼λ, ½λ, ¾λ, dan 1λ. Iterasi pada ukuran sisi bumbung dengan variasi nilai 100 mm, 110 mm, 120 mm, 130 mm, dan 140 mm. Dan perubahan panjang bumbung gelombang dengan variasi nilai 145 mm, 147 mm, 149 mm, 151 mm, 153 mm, dan 155 mm. Sehingga didapatkan hasil nilai pengukuran antena dengan nilai koefisien pantul -29,535 dB yang berosilasi di frekuensi 2,309 GHz pada lebar pita 145 MHz. Pada hasil pengukuran kualitas sinyal, bumbung gelombang persegi dengan gain 3,297 dBi, dapat memperbaiki nilai terimaan sinyal yang semula -42,258 dBm menjadi -36,884 dBm, dan meningkatkan kecepatan nilai rata-rata donwload sebesar 11,352 Mbps, atau 3× lebih cepat dibandingkan dengan modem tanpa antena tambahannya.

Kata kunci  : Bumbung Gelombang Persegi, Penguat Sinyal, LTE 2300


Full Text:

PDF

References


M. Rumney, LTE and the Evolution to 4G Wireless Design and Measurement Challanges, John Wiley & Sons, West Sussex, UK, 2nd edition, 2013.

H. Holma and A. Toskala, LTE for UMTS: Evolution tp LTE-Advanced, John Wiley & Sons, West Sussex, UK, 2nd edition, 2011.

E. Dahlam, S. Parkvall, and J. Skold, 4G: LTE/LTE-Advanced for Mobile Broadband, Elsevier, Oxford, UK, 1st edition, 2011.

https://inet.detik.com/telecommunication/d-4365736/smartfren-gercep tampung-pelanggan-bolt-beri-internet-gratis, (diakses pada 11 Maret 2019)

https://www.indotelko.com/read/1539829835/kominfo-sederhanakan-2-3 ghz., (diakses 11 Maret 2019)

“Perubahan Atas Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 08/Per/M.Kominfo/01/2009 Tentang Penetapan Pita Frekuensi Radio Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) Pada Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz”, Peraturan Mentri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Peraturan Nomor 28 Tahun 2014, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

R. Rambousky, J. Nitch, S. Tkachenko, “Application of transmission-line super theory to calssical transmission line with risers,” Adv. Radio Sci., 13, 161-168, 2015.

T. Ismanto, M. Alaydrus, “Perancangan Transisi Koaxial ke Waveguide WG8,” Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana, Vol. 4 No. 2, hal. 36-40, Mei 2013.

K. Aditama, E. Wismiana, B. B. Rijadi, A. Munir, “Pengembangan Antena Bumbung Gelombang Persegi Mode TM untuk Aplikasi RF Energy Harvesting,” SNTE 2018, hal. 25, Oktober 2018.

M. P. K. Praja, M. S. Arifianto, A. Munir, “Bumbung Gelombang Lingkaran Susun 2 x 2 untuk Aplikasi Energy Harvesting,” SMAP 2018, Desember 2018.

S. Y. Liao, Microwave Devices and Circuits, 3rd ed., Prentice Hall, 1996.

E. Rustam, dkk., “Medan Elektromagnetika Terapan”, Erlangga, hal.127, Jakatra, 2007.

S. F. Mahmoud, Electromagnetic Waveguides: Theory and applications, The Institution of Engineering and Technology, 1991.

David M. Pozar, Microwave Engineering, 4th ed., John Wiley & Sons, Inc., 2012.

Balanis, Constantine A. “Antenna Theory Analysis and Design” (2nded.), New York: John Wiely & Sons, Inc. 1997.

J. D. Kraus dan R. J. Marhefka, Antennas for All Applications, 3rd., Mc Graw Hill, 2002.

Riyansah, Deris. Long Term Evolution (LTE) dan Base Trasceiver Station (BTS). Depok: Universitas Indonesia.

Sesia, Stefania, Issam Toufik, LTE The UMTS Long Term Evolution. London : Wiley, pp. l-2 ,2011.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.