UNIFIKASI DATUM PASANG SURUT PADA STASIUN PASANG SURUT BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)

FEBRI CAHYADI

Abstract


Indonesia merupakan negara kepulauan yang membentang diantara 6° LU sampai dengan 11°08’ LS dan diantara 95° BT sampai dengan 141°45’ BT. Idealnya, datum vertikal mengacu pada bidang geoid (Merry 2003), atau model fisis bumi yang merupakan bidang equipotential gaya berat. Disebabkan kondisi antar stasiun pasut di Indonesia yang tidak saling terkoneksi, sehingga nol palem didefinisikan sebagai datum vertikal dari masing-masing stasiun pasut bersifat lokal.

Penyatuaan (unifikasi) referensi tinggi data stasiun pasut mengacu pada bidang geoid. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data pasut di 40 stasiun pasut  tahun 2019 (Satu tahun), data koordinat geodetik, dan data beda tinggi BM stasiun pasut. Tahap pengolahan data pasut diawali dengan mencari konstanta harmonik, datum pasut, penentuan nilai undulasi, perhitungan koreksi nol palem ke geoid, dan menghitung koreksi datum pasut ke geoid.

Hasil perhitungan koreksi nol palem ke geoid di 40 stasiun pasut diperoleh nilai koreksi paling tinggi berada di stasiun pasut Binuangeun sebesar 2,675 m, sedangkan nilai koreksi paling rendah berada di stasiun pasut Ambon sebesar -3,668 m. Selanjutnya hasil perhitungan koreksi datum pasut ke geoid di 40 stasiun pasut bahwa nilai HAT paling tinggi berada di stasiun pasut Banda sebesar 8,008 m, sedangkan paling rendah berada di stasiun pasut Pel. Ciwandan sebesar -0,738 m. Pada nilai MSL paling tinggi berada di stasiun pasut Banda sebesar 6,732 m, sedangkan paling rendah berada di stasiun pasut Pel Ciwandan sebesar -1,320 m. Dan pada nilai LAT paling tinggi berada di stasiun pasut Banda sebesar 5,121 m, sedangkan paling rendah berada di stasiun pasut Sorong sebesar -2,988 m.

Kata Kunci : Datum Vertikal, Geoid, Nol Palem, Stasiun Pasut, Unifikasi


Full Text:

PDF

References


Abidin, H. Z. (2001). Geodesi Satelit. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Abidin, H. Z. (2007). Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Ali, M. D. (1994). Pasang Surut Laut. Bandung: Penerbit ITB.

Anzaria, F. (2018). Penentuan Mean Dynamic Topography (MDT) Di Stasiun Pasut Untuk Meneliti Konsistensi Geoid EGM2008 Terhadap Data Ocean Model Hycom Di Kalimantan. Prodi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Universitas Pakuan, 3-6.

Boon, J. D. (2006). World Tides User Manual. USA.

Dronkers, J. J. (1964). Tidal Computations in Rivers and Coastal Waters. Amsterdam: North: Holland Publishing Company.

Featherstone. (2000). Unifikasi Sistem Tinggi antara Mainland dan Tasmania Menggunakan GPS dan AUSGeoid98. Australian: Curtin University of Technology.

Featherstone, W. E. (2002). Height System and Vertical Datums. a review in the Australian Context: Perth: Curtin University of Technology.

Kahar, J. (2008). Geodesi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Kahar, J. e. (1994). Pendefinisian Datum Tinggi Indonesia. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Khafid. (1996). Unifikasi Sistem Tinggi Lokal Indonesia. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Merry, C. L. (2003). The African Geoid Project and Its Relevance to The Unification of African Vertical Reference Frames. South Africa: School of Architecture, Planning and Geomatics.

Mugiaraya, R. A. (2013). Penentuan Datum Pasut Di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Perpustakaan Digital ITB Bandung. Dipetik Juli, 16, 2020:

https://digilib.itb.ac.id/index.php/gdl/view/19316/.

Pangastuti, D. (2015). Peranan Data Laut Mean Dynamic Topography (MDT) Untuk Validasi dan Fitting Geoid Global EGM2008 di Jawa dan Sumatera. Depok: Universitas Indonesia.

Poerbandono & Djunarsjah, E. (2012). Survei Hidrografi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Risdianto. (2014). Topografi Paras Laut Menggunakan Kombinasi Data Pasut, Altimetri Envisat, dan Model Geoid Hybrid untuk Unifikasi Sistem Tinggi (Lokasi Penelitian: 3 Stasiun Pasut di Pulau Jawa, yaitu Cilacap, Sadeng, dan Prigi). Yogjakarta: Universitas Gajah Mada.

Risdianto, H. (2014). Penentuan Koordinat Geodetik Titik BM Pasut Jawa Dari Data Pengamatan GPS. Jurnal Tekno Global, Vol III No. 1. Des 2014, 22.

Rufaida. (2008). Perbandingan Metode Least Square (Program World Tides dan Program TIFA) dengan Metode Admiralty dalam Analisis Pasang Surut. Tugas Akhir Program Studi Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian. Bandung: Institusi Teknologi Bandung.

Woodworth, P. d. (2012.). Towards Worldwide Height System Unification Using Ocean Information. Journal of Geodetic Science., 2(4), 302-318.

Yuliadi, L. P. (2008). Aplikasi Data Pasang Surut Real Time Dalam Penentuan Kedalaman Laut Aktual di Selat Malaka. Depok: Universitas Indonesia.

Zhang, L. L. (2008). Height Datum Unification between Shenzhen and Hongkong using the Solution oh the Linearized Fixed-gravimetric Boundary Value Problem. Jurnal of Geodesy, Springer- Verlag.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.