Pemodelan Pola Arus Laut Permukaan Diperairan Selat Badung, Bali Untuk Kepentingan Navigasi Dan Pelayaran
Abstract
Letak Indonesia berada di kawasan tropis menjadikan posisinya dilewati oleh Arus Lintas Indonesia (Arlindo). Arlindo membawa massa air dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia. (Fieux et al, 1996). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola arus laut yang terjadi diperairan Selat Badung, menentukan kecepatan dan arah arus secara umum dengan menggunakan software ODV (Ocean data View dan Surfer), Surfer, Arc Maps. Hasil pola arus yang ada diperairan Selat Badung pada tahun 2019 memiliki arah arus yang pada akhirnya mengarah ke Timur. Arah arus mempunyai 3 arah dari arah Barat Laut, Barat, Barat Daya dan berakhir di Timur, namun sebagian dari arah Barat laut bergerak ke Tenggara lalu berputar ke arah Timur. Kecepatan arus yang ada diperairan Selat Badung pada tahun 2019 ini berkisar antara 0,090 – 0,240 m/s. Kecepatan rendah arus diperairan Selat Badung pada tahun 2019 sebesar 0,090 m/s. Kecepatan tertinggi arus diperairan Selat Badung sebesar 0,240 m/s.
Kata Kunci: Arus Permukaan, Arah Arus, Kecepatan Arus, Pola Arus dan Selat BadungFull Text:
PDFReferences
Cahyaningrum, Agus Dwi. 2009. Karakteristik Massa Air Arlindo di Pintasan Timor pada Musim Barat dan Musim Timur. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Cheney. 2004. OSCAR (Ocean Surface Current Analysis – Real Time) : An Operational Resources for Various Maritime Applications and El Nino Monitoring in The Tropical Pasific Using Jason-1 Data, EOS Trans. AGU, 83(47)
Daruwedho Haryo. (2016). Analisis Pola Arus Laut Permukaan Perairan Indonesia Dengan Menggunakan Satelit Altimetri Jason -2 Tahun 2010-2014. Jurnal Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Semarang.
Fieux, M.C., E. Andrie, A.G. Charriaud, N. Ilahude, R. Metzl, Molcard & Swallow, J.C. (1996). “Hydrological and Chlorofluoromethane Measurements of The Indonesian Throghflow Entering The Indonesian Ocean”, J. Of Geophysical Research., 101(C5):12433-12454.
Hasanudin. 1998. Arus Lintas Indonesia. Jakarta : LIPI
Hutabarat, S. Dan Steward M. E. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta : UI Press.
Kusuma, Yuridho Agni. (2016). Pembuatan Peta Batimetri Dan Peta Profil Lapisan Tanah Dengan Menggunakan Data Multibeam Echosounder Dan Sub Bottom Profiler. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik. UNPAK. Bogor.
Pond and Pickard. 1983. Introductory Dynamical Oceanography, second ed.. Pergamon Press, Oxford : 329 pp.
Pranowo, W.S., A.R.T.D. Kuswardhani, T.L. Kepel, U.R. Kadarwati, S. Makarim & Husrin, S. (2004). “Menguak Arus Lintas Indonesia”, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Putra, A. (2009). Makalah Penginderaan Jauh Jilid 1_Cet.2_992 Prof. Dr. Sutanto. Padang: Jurusan Geografi Universitas Negeri Padang.
Safitri, M., S.Y. Cahyarini, & Putri, M.R. (2012). “Variasi Arus Arlindo dan Parameter Oseanografi di laut Timor sebagai Indikasi kejadian ENSO”, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis., 4(2):369377.
Sudiarta, K., I.G. Hendrawan, K.S. Putra, dan I.M.I. Dewantama. (2013). Kajian Modeling Dampak Perubahan Fungsi Teluk Selat Badunguntuk Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) dalam Jejaring KKP Bali. Jakarta. Laporan Conservation International Indonesia (CII).
Supangat, A dan Susanna. 2008. Oseanografi. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non-hayati. Badan Riset kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan.
Tanto, T.A. (2017). Karakteristik Arus Laut Perairan Teluk Selat Badung– Bali. Kota Padang. Pusat Riset Kelautan, BRSDMKP KKP.
Wyrtki, K. (1960). “The Thermohaline Circulation in Relation to The General Circulation in The Oceans”, J. Deep Sea Research; 1(8):39-64.
Refbacks
- There are currently no refbacks.