ANALISA NILAI LOWEST ASTRONOMICAL TIDE (CHART DATUM) DI PERAIRAN SELAT SUNDA UNTUK KEPENTINGAN PETA NAVIGASI
Abstract
Selat Sunda adalah selat yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra di Indonesia, juga yang menghubungan laut Jawa dengan Samudera Hindia. Bagian tersempit dari Selat Sunda hanya dengan lebar sekitar 30 kilometer. Terdapat beberapa pulau kecil di antara pulau vulkanik krakatau pada Selat Sunda. Selat Sunda merupakan salah satu dari dua jalur utama dari China Selatan menuju Samudera Hindia dan Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran penting. Tentunya segala aktivitas yang berhubungan dengan laut sangat peka terhadap setiap perubahan yang terjadi di laut. Pentingnya informasi terhadap variasi dan karakteristik gelombang laut karena gelombang laut merupakan fenomena alam yang sangat mempengaruhi efisiensi dan keamanan kegiatan laut. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan tipe pasang surut dan nilai LAT Lowest Astronomical Tide (chart datum) yang memberikan informasi pasang surut untuk kepentingan Peta Navigasi di perairan Selat Sunda. Data pasang surut satu tahun yang dianalisa data pengamatan tahun 2018 di Selat Sunda dengan 4 stasiun pasang surut di Pelabuhan Kota Agung, Panjang, Ciwandan dan Serang. Konstanta harmonik dihitung menggunakan metode Admiralty. Analisa tipe pasang surut menggunakan angka Formzahl (F), yang merupakan hasil pembagian jumlah amplitudo dari komponen pasang surut K1 dan O1 dengan jumlah amplitudo M2 dan S2. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tipe pasang surut perairan Selat Sunda dari Kota Agung dan Ciwandan merupakan Campuran Condong ke Harian Ganda (Mixed Semi – Diurnal), Panjang dan Serang adalah Harian Ganda (Diurnal). Nilai LAT lowest Astronomical Tide (Chart datum) di tahun 2018 yang diperoleh menggunakan rumus Stock untuk stasiun pasang surut di perairan Selat Sunda adalah Kota Agung12.44 cm, Panjang14.10 cm, Ciwandan15.19 cm dan Serang9.98 cm.
Kata Kunci : Pasang Surut, Analisa LAT Lowest Astronomical Tide (Chart datum), Tipe Pasut, Admiralty
Full Text:
PDFReferences
Amsterdam: North – Holland Publishing Company.
Dronkers, J.J. (1964). Tidal Computations in Rivers and Coastal Waters.
Fadilah, Suripin. dan Dwi P Sasongko, (2014). Menentukan Tipe Pasang Surut dan Muka Air Rencana Perairan Laut Kabupaten Bengkulu Tengah Menggunakan Metode Admiralty. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang : Indonesia
http://tides.big.go.id/.
Internasional Hydrography Organizzation (IHO), May 2005 Manual on Hydrography Chapter5. Monaco.
IHO, 2016. Regulations of The IHO for International (INT) Charts and Chart Specifications of The IHO. IHO Publication S-4, International Hydrographic Bureau, Monaco.
Muhidin, Ahmad. (2020). Anallisa Tipe dan Karakteristik Pasang Surut di Pulau Jawa. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Geodesi. Universitas Pakuan : Bogor
Ongkosongo, O. S. R. dan Suyarso, (1989). Pasang Surut. P3O LIPI. Jakarta.
Pariwono, J.I. (1985) Australian Co-Operative Programmes in Marine Science Tides and Tidal Phenomena in The ASIA TENGGARA Region. Flinders University of S. Australia.
Pariwono, J. I. (1989). Kondisi pasang surut di Indonesia O.S.R Ongkosongo dan Suyarso(Ed). pasang surut. Jakarta: Pusat pengembangan dan penelitian - Lembaga ilmu pengetahuan Indonesia ( P30 - LIPI ) .
Triatmodjo, & Bambang. (1999). Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.
Taufik Hidayath, Firman. (2020). Analisa Sea Level Rise di Perairan Laut Pulau Jawa Periode 2012-2019. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Geodesi. Universitas Pakuan : Bogor
Taryono, (2016). Analisis Panjang dan Tinggi Gelombang untuk Operasi KRI TNI-AL di Perairan Indonesia. Tugas Akhir. Program Studi Hidrigrafi. STTAL.
Wahyu dan Aditya. (2017). Perbandingan Karakteristik Oseanografi Pesisir Utara dan Selatan Pulau Jawa . Universitas Trunojo Madura.
Refbacks
- There are currently no refbacks.