SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMBUATAN PETA JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN PANGANDARAN

AHMAD FAUZI RIFA'I

Abstract


Kabupaten Pangandaran terletak pada 108º30’ sampai dengan 108º40’ bujur timur dan 7º40’20” sampai dengan 7º50’20” lintang selatan. Luas wilayah Kabupaten Pangandaran secara keseluruhan mencapai 101,092 Ha dan terbagi dalam sepuluh Kecamatan. Wilayah selatan Kabupaten Pangandaran berbatasan langsung dengan samudra Hindia yang membentang di enam Kecamatan dengan panjang garis pantai mencapai 91 Km.  Pada tanggal 17 Juli 2006 Kabupaten Pangandaran mengalami bencana tsunami yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan mengalami luka-luka berat maupun ringan, puluhan orang hilang dan kerusakan infrastruktur.

            Pada era sekarang ini telah berkembang teknik untuk memetakan, memantau, atau memperkirakan wilayah yang rentan terhadap bahaya bencana tsunami yang salah satunya yaitu dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG), dimana metode yang digunakan untuk menganalisis wilayah terpapar bahaya bencana tsunami yaitu skoring dan pembobotan menggunakan parameter jarak dari pantai, ketinggian permukaan tanah, kemiringan lereng, dan jarak dari sungai. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis jalur evakuasi yaitu menggunakan network analyst.

            Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir selatan Kabupaten Pangandaran dengan radius 5 Km dari garis pantai, penelitian ini menghasilkan peta keterpaparan terhadap bahaya bencana tsunami serta jalur-jalur evakuasi untuk menuju tempat evakuasi sementara apabila terjadi bencana tsunami.

Kata Kunci : Keterpaparan Bahaya Tsunami, Jalur Evakuasi Tsunami.

ABSTRACT

            Pangandaran Regency is located at 108º30 "to 108º40" east longitude and 7º40 "to 7º50" south latitude. The total area of Pangandaran Regency reaches 101.092 Ha and is divided into ten Districts. The southern region of Pangandaran Regency is directly adjacent to the Indian Ocean which stretches across six Districts with a long coastline of 91 Km. On July 17, 2006 Pangandaran Regency experienced a tsunami disaster which killed hundreds of people and sustained serious and minor injuries, dozens of people were missing and damaged infrastructure.

            In the current era, techniques have been developed to map, monitor, or estimate areas prone to tsunami hazards, one of which is by using a geographic information system (GIS), where the method used to analyze areas exposed to tsunami disaster is scoring and weighting. Parameters of distance from the beach, ground level, slope, and distance from the river. While the method used to analyze the evacuation route is to use a network analyst.

            This research was conducted in the southern coastal area of Pangandaran Regency with a radius of 5 km from the coastline. This study produces a map of exposure to the hazard of a tsunami disaster as well as evacuation routes to go to a temporary evacuation site in the event of a tsunami disaster.

Key Words : Tsunami Hazard Exposure, Tsunami Evacuation Route.


Full Text:

PDF

References


Hadi, Damayanti. (2017). Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Zona Keterpaparan Permukiman Terhadap Tsunami. Depok: Universitas Indonesia.

http://lbprastdp.staff.ipb.ac.id

Ramadan. (2020). Pemetaan Jalur Evakuasi Bencana Tsunami dengan Metode Network Analyst di Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang Banten. Malang: Universitas Brawijaya


Refbacks

  • There are currently no refbacks.