GEOLOGI DAERAH SELOPAMIORO DAN SEKITARNYA KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstract
Daerah penelitian secara administratif berada di Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan luas penelitian 49 km². Secara geografis terletak pada 110°22’42” - 110°26’25” BT dan 7°55’58” - 7° 59’42” LS. Geomorfologi daerah penelitian terdiri dari satuan geomorfologi perbukitan lipat patahan, perbukitan karst dan dataran alluvial, pola aliran sungai yang berkembang adalah dendritik dengan stadia sungai muda sedangkan jentera geomorfik daerah penelitian berada pada tingkat muda sampai dewasa. Tatanan batuan yang tersingkap di daerah penelitian dari yang paling tua ke muda adalah Satuan Batuan Breksi Sisipan Batupasir Tufan Formasi Nglanggran yang berumur miosen awal diendapkan pada lingkungan laut dalam tidak selaras diatasnya diendapkan Satuan Batuan Batugamping Formasi Wonosari yang berumur Miosen Tengah (N10-N13) diendapkan pada lingkungan laut dangkal. Pada kala Holosen, satuan aluvial sungai menutupi satuan–satuan yang lebih tua dibatasi bidang erosi. Struktur geologi berupa struktur sesar. Struktur sesar yang berkembang adalah Sesar Mendatar Menganan Selopamioro dan Sesar Mendatar Menganan Mangunan. Arah gaya utama yang membentuk struktur ini adalah N340oE atau relatif berarah utara – selatan. Pembentukan struktur geologi di daerah penelitian terjadi dua kali periode pembentukan struktur yaitu pada N 9 (Miosen Tengah) dan N 14 (Miosen Tengah) hingga Plistosen, sebagai pengaruh dari Orogenesa Intra Miosen yang terjadi secara menerus tanpa adanya selang waktu
Kata Kunci : Batuan, Formasi, Geologi, Geomorfologi, Struktur
Full Text:
PDFReferences
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional., 1999. Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Cibinong, Bogor.
Kadarisman, D. S, 1997, Pedoman Praktikum Petrografi, Laboratorium Petrografi, Program Studi Geologi, Fakultas Teknik Universitas Pakuan, Bogor.
Lobeck, A.K., 1939. Geomorphology: an Introduction to the study of Landscape, New York and London: Mc Graw-Hill Book Company. Inc
Luthfi, M., 2010. Prinsip-prinsip Sedimentologi, Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan, Bogor.
Noor, Dj. dan D.S. Kadarisman,. 2002. Pedoman Ekskursi Geologi Regional Jawa Barat – 2013, Edisi 4, Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan, Bogor.
Noor, Dj., 2014. Geomorfologi, Edisi I, Sleman Yogyakarta : Deepublish (CV BUDI UTAMA), ISBN 978-602-280-242-6. 326 hal.
Pettijon, F.J., 1957. Sedimentary Rock, Harper & Row, Newyork Nelson, Stephen A., 2006, Clay Minerals Tulane University, New Orleans.
Pheleger, F. B., 1951, Ecology of Foraminifera, Nortwest Gulf of Mexico, GSA Memoir 46.
Raharjo, W., S. Rumidi dan H.M.D. Rosidi, 1995 Geologi lembar Yogyakarta – Jawa ( Geology Of The Yogyakarta Quadrangle – Jawa), Pusat penelitian dan pengembangan geologi, Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Pertambangan dan Energi, Bandung.
van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of Indonesia, Vol. IA: General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes, The Hague, Martinus Nijhoff, vol. 1A, Netherlands.
Williams, H., F.J. Turner,, dan C.M. Gilbert, 1954, Petrography, an Introduction to The Study of Rock in Thin Sections, W.H. Freeman and Company, New York.
Walker, R.G and Mutti, E., 1978, Turbidites and Deep Water Sediment, Turbidit Facies and Facies Association, Lectures note Series, Pacific on Section S.E.P.M.
Refbacks
- There are currently no refbacks.