GEOLOGI DAERAH MENGGER DAN SEKITARANYA KECAMATAN KARANGANYAR, KABUPATEN NGAWI, JAWA TIMUR DAN POTENSI GEOWISATA DAERAH CIPATAT KECAMATAN CIPATAT, KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT

MUHAMAD RENDA WIRANA

Abstract


Dalam penelitian  ini untuk mengetahui kondisi geologi daerah Mengger dan sekitarnya, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Penelitian mecakup stratigrafi, geomorfologi, struktur geologi, dan sejarah geologi. Satuan geomorfologi di daerah penelitian adalah Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipatan, dan Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial dengan jentera geomorfik masuk ke dalam tahapn muda – dewasa. Satuan batuan yang terdapat di daerah penelitian mulai dari tua ke muda adalah, satuan batuan batupasir selang-seling batulempung yang sebanding dengan formasi kerek, satuan batulempung gampingan sisipan batupasir yang sebanding dengan Formasi Kalibeng, satuan batugamping yang sebanding dengan Formasi Klitik, dan satuan endapan aluvial. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah struktur kekar yang terdiri dari kekar gerus dan kekar tarik, struktur lipatan berupa Antiklin Pandean, Sinklin Karanganyar, Antiklin Mengger, dan Sinklin Bangunrejo, dan struktur patahan berupa Sesar Mendatar Menganan Sumurugung, Sesar Mendatar Mengiri Pandean, dan Sesar Mendatar Mengiri Banger. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian dimulai pada kala Pliosen Akhir dengan arah gaya utama N7⁰E atau relatif utara-selatan. Hasil survey potensi Geowisata daerah Cipatat sangat perospek untuk di jadikan Geowisata karena berbagai permasalahan dan kendala yang ada hanya di sebagian lokasi area saja selebihnya sudah sangat perospek. Untuk itu kedepannya perlu diadakan perbaikan di beberapa lokasi, pengembangan dan kerjasama mulai dari pemerintah, pariwisata, masyarakat setempat dan instansi kampus  untuk menjelaskan proses-proses geologinya berupa deskripsi nilai-nilai keberadaan situs warisan geologi ditinjau dari proses dan sejarah geologinya serta menjelaskan tentang fenomena warisan geologi yang membentuk keindahan bentuk bentang alam.

 

Kata Kunci: Geomorfologi, Stratigrafi, Struktur Geologi, Geowisata.


Full Text:

PDF

References


Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, 1999, Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar Mantingan No. 1508-414, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Cibinong, Bogor.

Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, 1999, Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar Padalarang No. 1209-224, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Cibinong, Bogor.

Blow, W. H. and Postuma J. A., 1969, Range Chart, Late Miosen to Recent Planktonic Foraminifera Biostratigraphy, Proceeding of The First.

Datun, Marno., Sukandarrumidi, B. Hermanto, dan N.Suwarna., 1996, Peta Geologi Lembar Ngawi, Jawa, Skala 1 : 100.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Lobeck, A. K., 1939, Geomorphology : An Introduction to the Study of Landscapes, Mc.Graw-Hill Book Company, New York.

Luthfi, M., 2010, Prinsip-prinsip Sedimentologi, Jurusan Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan, Bogor. Tidak Dipublikasikan.

Marks, P., 1957, Stratigraphic Lexicon of Indonesia, Publikasi Keilmuan no.3, Seri Geologi, Pusat Jawatan Geologi, Bandung.

Noor, Dj, 2010, Geomorfologi, Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan, Bogor. Tidak Dipublikasikan.

Pheleger, F.B., 1951, Ecology of Foraminifera, Nortwest Gulf of Mexico, GSA Memoir 46.

Sudjatmiko., 1972, Peta Geologi Lembar Cianjur, Jawa, Skala 1 : 100.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Thornbury, W. D., 1989, Principles of Geomorphology, John Willey & Sons, inc.

van Bemmelen, R. W., 1949, The Geology of Indonesia, Vol. IA: General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes, The Hague, Martinus Nijhoff, vol. 1A, Netherlands.

Walker, R.G., 1978, Deep-Water Sandstone Facies and Ancient Submarine Fans: Model for Exploration for Stratigraphic Traps", American Association of Petroleum Geologists Bulletin, 62 (6), p. 932-966.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.