GEOLOGI DAN STUDI PERSEBARAN DAN PEMBENTUKAN SILICIFIED COAL BERDASARKAN ANALISIS GEOKIMIA PADA DAERAH PIT PARINGIN PT ADARO INDONESIA DAN DAERAH SEKITARNYA KECAMATAN BALANGAN KALIMATAN SELATAN

KUSUMAWIJAYANTI KUSUMAWIJAYANTI

Abstract


Penelitian dilakukan di daerah PIT Paringin PT Adaro Indonesia , Balangan –Kalimantan Selatan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tentang kondisi geologi yang meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan sejarah geologi. Dan persebaran dan pembentukan silicified coal di PIT Paringin . Secara geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi 2 genetika pembentukan bentangalam, yaitu satuan geomorfologi perbukitan antiklin  yang berstadia dewasa dan satuan geomorfologi dataran aluvial dengan stadia muda Pola aliran sungainya, yaitu pola aliran Trelis, dengan genetika sungai subsekuen, dan stadia sungainya muda. Secara litologi tatanan batuan yang tersingkap di daerah penelitian dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) satuan stratigrafi, mulai dari yang tertua hingga termuda adalah: Satuan Batupasir sisipan Batubara (Formasi Warukin), terendapkan di lingkungan transisi. Satuan Batulempung sisispan Batubara (Formasi Warukin) diendapakan pada kala Miosen Tengah – Miosen Akhir atau N13- N15 di lingkungan transisi, secara tidak selaras Diatas Formasi Warukin terbentuk sebagai endapan darat; Satuan Endapan Aluvial yang terdiri dari material lepas ukuran lempung – pasir diendapkan menutupi batuan-batuan yang lebih tua sejak Plistosen Akhir hingga Sekarang. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah kekar, lipatan. Adapun kekar-kekar yang dijumpai berupa kekar-kekar shear. Struktur perlipatan berupa struktur antiklin Paringin, Keseluruhan struktur yang ada di daerah penelitian terjadi dalam satu perioda tektonik, yaitu pada kala Miosen Akhir (n16) – Plistosen dengan arah gaya utama N 65° E atau relative  Timurlaut-Baratdaya. Kajian Silicified Coal daerah penelitian Daerah penelitian terdapat perubahan nilai kejenuhan silika. Dimulai dari seam P720 series yang tidak jenuh silica, dilanjutkan pada seam P813 series dimana dimulai adanya suplai silika yang melimpah dan diakhiri dengan seam P812 series dan seam P800 series yang jenuh silika.  Pola persebaran material silicified coal memiliki kemenurusan searah strike dari lapisan batubara dengan keterdapatan dari floor: a) Pada Seam P800, silicified coal pada umumnya terdapat pada ketinggian 1,2 m dari floor.  b) Pada Seam P812, silicified coal pada umumnya terdapat pada ketinggian 90 cm dari floor. c) Pada Seam P813, silicified coal pada umumnya terdapat pada ketinggian 1m dari floor. Silicified Coal pada daerah penelitian terbentuk karena terjadi pengkonsentrasian material silika karena adanya perubahan pH dengan cepat menjadi asam bersamaan dengan melimpahnya suplai silica, hal ini mengakibatkan deposisi dari mineral silika yang menggantikan beberapa jaringan kayu yang relative permeabel. Adanya perbedaan permeabilitas antara lapisan batubara dengan beberapa jaringan kayu yang terawetkan menyebabkan adanya 2 tipe Silicified Coal pada daerah penelitian, yaitu melensis vertical dan horizontal.

 

Kata-kata Kunci :  Paringin, Formasi, Analisis Geokimia, Silicified coal.


Full Text:

PDF

References


Kadarisman, D.S, 1997, Pedoman Praktikum Petrografi, Laboratorium Petrografi, Program Studi Geologi, Fakultas Teknik Universitas Pakuan, Bogor.

Kadarisman, D.S, 1997. Pedoman Praktikum Mineral Optik, Laboratorium Mineral Optik, Program Studi Teknik Geologi, Universitas Pakuan, Bogor.

Koesoemadinata. R. P, 1985. Prinsip-Prinsip Sedimentasi.Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Mineral, ITB Bandung.

Luthfi, M, 2010, Prinsip Prinsip Sedimentologi, Jurusan Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan, Bogor.

Noor, D, 2010, Geomorfologi, Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan, Bogor.

Ott, H. I.,1978, The Kutai Basin, A Unique Struktural History.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.