GEOLOGI DAERAH BUKITBUAL DAN SEKITARNYA KECAMATAN KOTO VII KABUPATEN SIJUNJUNG SUMATERA BARAT DAN POTENSI SUMBERDAYA PANAS BUMI DAERAH TALAGO BIRU KECAMATAN PADANG GANTING KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT

ROMY DAMAR ROMADHANI

Abstract


Tujuan penelitian dan pemetaan geologi daerah Daerah Bukit Bual dan Sekitarnya Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat adalah untuk mengetahui tatanan geologi yang mencakup geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, dan sejarah geologi daerah penelitian. Disamping pemetaan geologi juga dilakuan penelitian potensi sumberdaya panas bumi yang terdapat di daerah Talago Biru Kecamatan Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, penelitian lapangan, analisa laboratorium dan studio yang keseluruhan dituangkan dalam sebuah laporan tugas akhir. Hasil yang dicapai dalam penelitian dan pemetaan geologi daerah Bukit Bual dan Sekitarnya Kecamatan Koto VI Kabupaten Sijunjung Propinsi Sumatra Barat adalah sebagai berikut: Geomorfologi daerah penelitian dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) satuan geomorfologi, yaitu: (1). satuan geomorfologi perbukitan intrusi granit yang berstadia tua ; (2). Satuan geomorfologi perbukitan lipat patahan yang berstadia tua; (3) Satuan geomorfologi dataran aluvial berstadia muda. Pola aliran sungai yang terdapat di daerah penelitian berpola rektangular dengan stadia erosi sungainya berada pada tahapan muda dan dewasa. Berdasarkan lithostratigrafi, tatanan batuan di daerah penelitian dari yang tertua hingga termuda adalah satuan batuan terobosan granit berumur Trias; Satuan batuan batulempung sisipan batupasir dan batubara Formasi Sawahlunto yang berumur Eosen Bawah dan diendapkan di lingkungan sungai pada facies dataran banjir - point bar; Satuan batuan batupasir sisipan batulempung dan batubara Formasi Sawahlunto berumur Eosen Atas dan diendapkan di lingkungan sungai pada facies dataran banjir - channel; Satuan batuan batulempung gampingan sisipan batupasir gampingan Formasi Ombilin yang diendapkan pada kedalaman 0-20 meter atau pada lingkungan litoral – neritik tepi; Satuan aluvial sungai merupakan satuan termuda berumur Holosen dan dijumpai menutupi batuan-batuan yang lebih tua yang dibatasi oleh bidang erosi. Struktur geologi yang dijumpai di daerah penelitian terdiri dari lipatan dan sesar. Struktur lipatan berupa Sinklin Rantih, Antiklin Gumpung dan Sinklin Gumpung sedangkan struktur sesar berupa Sesar Naik Prambahan dan Sesar Normal Tanjung Ampalu. Berdasarkan konsep Wrench Fault (Marshak, S., 2003) pembentukan struktur geologi yang terdapat di daerah penelitian terjadi dalam 2 periode pembentukan struktur, yaitu:  orde pertama struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa restraining bend yang membentuk lipatan sinklin Rantih dan sesar naik Prambahan dan orde kedua terjadi proses releasing bend atau pelepasan yang membentuk struktur sesar normal Tanjung Ampalu dan stuktur lipatan yang berupa antiklin Gumpung dan sinklin Gumpung. Hasil Potensi sumberdaya panas bumi Talago biru meliputi analisis geologi dan geokimia menunjukkan sistem panas bumi bertipe sedang/intermediet. Berdasarkan (SNI 13-1671. 1999) yang mengklasifikasikan estimasi potensi berdasarkan temperatur reservoar, potensi sumberdaya panas bumi daerah Talago Biru menghasilkan daya sebesar 12,5 MWe/km2 dengan konservasi energi sebesar 10%.

Kata Kunci: Cekungan Ombilin, Geologi, Geomorfologi, Stratigrafi, Struktur Geologi, Potensi Sumberdaya Panas Bumi.


Full Text:

PDF

References


Koesoemadinata, R.P., dan Matasak, Th., 1981, Stratigraphy and Sedimentation Ombilin Basin Central Sumatra (West Sumatra Province), Proceedings Indonesian Petroleum Association, Tenth Annual Convention, hal. 217-249.

Koning, T., 1985, Petroleum geology of Ombilin Basin West Sumatra, Proceedings Indonesian Petroleum Association, Tenth Annual Convention, hal. 117-137.

Marshak, S. 2003, Earth Structure, W. Norton & Company, Smits Publisher : Wesford, United State of America.

Nicholson, K. 1993, Geothermal Fluids: Chemistry and Exploration Techniques. Berlin, Springer-Verlag, hal. 263

Noor, D., 2014, Geomorfologi, Penerbit Deepublish (CV Budi Utama), Jalan Kaliurang KM 9,3 - Yogyakarta 55581, hal. 326, ISBN 602280242-6.

Noor, D., 2014, Pengantar Geologi, Penerbit Deepublish (CV Budi Utama), Jalan Kaliurang KM 9,3 - Yogyakarta 55581, hal. 326, ISBN 602280256-3.

Silitonga, P.H., dan Kastowo, 1995, Peta Geologi Lembar Solok, Sumatera, Edisi 2: Direktorat Geologi, Bandung.

Situmorang, B., Yulihanto, B., Guntur, A., Himawan, R., dan Jacob, T.G., 1991, Structural Development of the Ombilin Basin West Sumatra, Proceedings Indonesian Petroleum Association, Twentieth Annual Convention, hal 1-15.

Van Bemmelen (1949), The Geology of Indonesia, Vol. IA: General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes, Government Printing Office, The Hague, p.732.

Zuidam, R.A.V, 1985, Aerial Photo-Interpretation in Terrain Analysis and Geomorphologic Mapping, Smits Publisher : Netherlands.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.