GEOLOGI DAERAH CIBUNTU DAN SEKITARNYA KECAMATAN PELABUHAN RATU, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT DAN POTENSI SUMBERDAYA BAHAN GALIAN BATUGAMPING FORMASI CITARATE DAERAH DARMASARI, KECAMATAN BAYAH, KABUPATEN LEBAK, BANTEN

AGUS AHMAD PATONI

Abstract


Tujuan penelitian geologi di daerah Cibuntu dan sekitarnya, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat adalah untuk mengetahui tatanan geologi yang mencangkup geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan sejarah geologi. Adapun tujuan analisis potensi sumberdaya batugamping Formasi Citarate daerah Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten adalah untuk menghitung cadangan batugamping serta menganalisis unsur-unsur kimiawi batugamping Formasi Citarate sebagai bahan baku industri semen.Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literalur, pekerjaan lapangan, analisa laboratorium dan studio yang keseluruhan dituangkan dalam laporan tugas akhir. Hasil penelitian dan pemetaan daerah Cibuntu dan sekitarnya, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat adalah sebagai berikut: Geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi 2 (dua) satuan geomorfologi, yaitu: 1). Satuan geomorfologi perbukitan lipat patahan yang berstadia dewasa dan 2). Satuan geomorfologi dataran alluvial berstadia muda. Pola aliran sungai pada daerah penelitian berpola trellis dan rektangular dengan stadia erosi sungai berada pada tahapan muda dan dewasa. Tatanan batuan yang terdapat di daerah penelitian dari yang tertua ke muda adalah sebagai berikut: Satuan batuan breksi Formasi Jampang yang berumur Miosen Awal dan diendapkan pada lingkungan darat; Satuan batuan batupasir selang-seling batulempung Formasi Jampang Anggota Cikarang yang berumur N6-N8 atau Miosen Awal bagian tengah - Miosen Awal bagian akhir  dan diendapkan pada kedalaman 100-200 m atau neritic luar; Satuan batuan batulempung dan batugamping Formasi Cimandiri yang berumur N11-N13 atau kala Miosen Tengah bagian tengah dan diendapkan pada kedalaman 40-90m atau neritik tepi - neritik tengah; Satuan endapan aluvial berupa material lepas berukuran lempung hingga bongkah yang menutupi satuan satuan batuan yang lebih tua. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian antiklin Mekarasih dan sinklin Cadasmalang sedangkan struktur sesar yang dijumpai adalah sesar mendatar Cibuntu, sesar mendatar Cibunut, dan sesar mendatar Cigadog. Keseluruhan struktur geologi daerah penelitian terjadi dalam satu periode tektonik yaitu kala Miosen Akhir - Pleistosen dengan arah gaya utama N200ºE atau berarah Timurlaut - Baratdaya. Hasil perhitungan sumberdaya bahan galian batugamping yang terdapat di daerah Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten dengan metoda konturing diperoleh cadangan batugamping terindikasi sebesar 1.065.769,53 m³ sedangkan hasil analisis kimiawi unsur-unsur SiO2, Al2O3, Fe2O3 dan MgO dari sampel batugamping yang diambil di daerah penelitian, maka batugamping di daerah penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri semen Portland dengan jenis II .


Kata Kunci :
Geomorfologi, Stratigrafi, Struktur Geologi, Potensi Sumberdaya Batugamping

Full Text:

PDF

References


Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, 2000, Peta Rupabumi Digital Lembar Cidadap No. 1208 – 433 dan Lembar Cigenja No. 1208 – 434., Edisi 1, Tahun

Bemmelen, R. W. Van, 1949, General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes, Government Printing Office, The Hague Martinus Nijhoff, vol. 1A, Netherlands.

Blow, W. H. and Postuma J. A., 1969, Range Chart, Late Miosen to Recent Planktonic Foraminifera Biostratigraphy, Proceeding of The First.

Bouma, Arnold, H, 1962, Sedimentology of some Flysch deposits: A graphic approach to facies interpretation, Amsterdam : Elsevier, 168 p.

BSN., 2004. SNI 15-2049-2004, Semen Portland. Badan Standarisasi Nasional.

Duda, W. H. 1976, Cement Data Book, ed-2 Mc. Donald dan Evans, London, 601 hal.

Dunham, R.J., 1962, Classification of Carbonat Rock According to Depositional Texture, Houston, Texas, USA.

Lobeck, A. K., 1939. Geomorfology : An Introduction To The Study Of Landscapes, Mc. Graw-Hill Book Company, New York.

Martodjojo, S., dan Pulunggono, A., 1994, Geotektonik Pelau Jawa Sejak Akhir Mesozoik Hingga Kuarter, Makalah Seminar Geologi, Jurusan Teknik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Martodjojo, S., 1984, Evolusi Cekungan Bogor Jawa Barat, Disertasi Doktor, ITB, Bandung, Tidak Dipublikasi.

Noor, Djauhari, 2014. Geomofrologi, Edisi Pertama, Penerbit Deepublish (CV Budi Utama), Jalan Kaliurang Km 9,3 Yogyakarta 55581., h.326.ISBN 602280242-6

Noor, Djauhari, 2014. Pengantar Geologi, Edisi Pertama, Penerbit Deepublish (CV Budi Utama), Jalan Kaliurang Km 9,3 Yogyakarta 55581.h.609. ISBN 602280256-3

Noor, Djauhari, 2016. Geologi Dinamis, Penerbit Khalifah Mediatama, Komplek Pamulang elok, Blok K1A, No. 20, Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, h.129.ISBN 978-602-7854-42-0

Noor, Djauhari, 2016. Prinsip Prinsip Stratigrafi, Penerbit Khalifah Mediatama, Komplek Pamulang elok, Blok K1A, No. 20, Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, h.133.ISBN 978-602-7854-43-7

Phleger, Fred & Parker L. Frances. 1951. Foraminifera Species, Part II, Scripps Institution Of Oceanography, La Jolla, California.

Soekamto, Rab., 1975, Peta Geologi Lembar Jampang dan Balekambang, Skala 1 : 100.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G), Bandung.

Williams, H., Turner, F.J., Gilbert, C.M., 1954, Petrography, An Introduction to The Study of Rock in Thin Sections, W.H. Freeman and Company, New York.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.