GEOLOGI DAERAH PARAKANLIMA DAN SEKITARNYA KECAMATAN CIRINTEN KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN

NABELLAH ASTIAN GUTAMA

Abstract


Pemetaan geologi pada Daerah Parakanlima dan sekitarnya, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Leuwidamar oleh Sudjatmiko dan Santosa (1992) batuan penyusun di daerah penelitian mencangkup empat formasi yaitu Formasi Cimapag terdiri dari breksi atau konglomerat aneka bahan, kayu terkersikkan dan batuan terubah,  Batuan Tuf Malingping yaitu breksi tufan, tuf batuapung, tuf sela, tuf dasit, lava, batupasir tuf dan lempung tuf Batuan Gunungapi Endut yaitu breksi gunungapi, lava dan tuff, basal yaitu basal olivin, dan andesit piroksen. Metode yang digunakan adalah melakukan pemetaan geologi di lapangan dan analisis petrografi memakai klasifikasi (Gilbert 1954) dan klasifikasi (William 1956). Hasil pengamatan di lapangan menunjukan bahwa Geomorfologi daerah penelitian secara morfogenesa terbagi menjadi dua satuan geomorfologi terjadi mulai Satuan Geomorfologi Perbukitan Kaki Gununapi dan Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial. Pola aliran dendritik merupakan pola aliran sungai yang umum dijumpai di daerah penelitian, stadia erosi sungai dijumpai di lapangan yaitu berada pada stadia muda hingga dewasa. Jentera geomorfik berada pada tahapan dewasa, yang ditandai dengan bentuk permukaan sudah tidak memperlihatkan bentuk aslinya dan dijumpai dataran banjir. Satuan batuan yang tersingkap di daerah penelitian berdasarkan urutan stratigrafi dari tua hingga muda, dimulai pada Pliosen Awal hingga Plistosen. Dimulai dari diendapkannya Satuan Batuan Tuf, Batupasir Tufaan, dan Breksi Tufaan pada lingkungan pengendapan darat pada Fasies Medial dengan topografi relatif landai. Satuan Batuan ini diduga merupakan bagian dari Batuan Tuf Malingping. Pada Pistosen di endapkan secara tidak selaras Satuan Batuan Tuf, Breksi, dan Lava Andesit pada lingkungan pengendapan       darat Fasies Medial dengan wilayah topografi relatif agak curam. Satuan Batuan ini diduga merupakan bagian dari Batuan Gunungapi Endut, sedangkan Endapan Aluvial dibatasi oleh bidang erosi. Zaman Plio – Plistosen menghasilkan struktur geologi daerah penelitian dengan gaya berarah baratlaut – tenggara dengan struktur berupa kekar dan patahan (Sesar Mendatar Ciliman dan Sesar Mendatar Parakanlima).

Kata Kunci: Gunungapi Endut, Parakanlima, Sesar Mendatar, Tuf Malingping.

Full Text:

PDF

References


Badan Informasi Geospasial. 1999. Peta Rupa Bumi Digital Indonesia Lembar Sukamaju No. 1109 – 331. Badan Koordinasi Survey Dan Pemetaan Nasional. Edisi : 1 – 1999.

Bemmelen, R.W.Van, 1949, The Geology of Indonesia, The Hague Martinius Nijhoff, Vol 1.A, Netherlands.

Boogie and Mackanzie, 1998, Fasies Gunungapi dan Aplikasinya : Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No.2 Juni 2006. Pusat Survei Geologi Bandung.

Davis, W.M, 1954, Principles of Geomorfology, Second Edition, John Willey and Sons Inc. New york.

Lobeck, A. K, 1939. Geomorphology: An Introduction to the Study of Landscape, Mc. Graw-Hill Book Company, New York.

Martodjojo dan Pulunggono., 1994. Perubahan Tektonik Paleogen – Neogen Merupakan Peristiwa Tektonik Terpenting di Jawa, Procceding Geologi dan Geotkenik Pulau Jawa. Yogyakarta: NAFIRI.

Pettijhon, F.J, 1975. Sedimentary Rocks, third edition, Harper & Row Publishing Co, New York, 628 h.

Rickard, MJ, 1972. Fault Classification – Dicussion, Geological Society of America Bulletin, v. 283, pp. 2545 – 2546.

Santosa, Soedjatmiko, 1992. Geologi Lembar Leuwidamar. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Direktorat Jendral Geologi dan Sumberdaya Mineral.

Thornbury, William. D, 1969. Principles of Geomorphology, John Willey & Sons, New york.

Williams, H., Turner, F.J., dan Gilbert, C.M., 1954, Petrography, an Introduction to The Study of Rock in Thin Sections, W.H. Freeman and Company, New York.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.