GEOLOGI DAERAH GUNUNGKENDENG DAN SEKITARNYA KECAMATAN GUNUNGKENCANA KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN

AGUS SUBANDI

Abstract


Penelitian dilakukan di Desa Gunungkendeng dan Sekitarnya, Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Leuwidamar oleh Sujatmiko dan Santosa (1992) batuan penyusun di daerah penelitian meliputi Formasi Cimapag, Tuf Malingping, Formasi Cipacar dan Batuan Gunung Api Endut. Metode yang digunakan adalah metode pemetaan geologi permukaan dan analisis petrografi menggunakan klasifikasi penamaan tuf (Pettijohn, 1975), klasifikasi penamaan batupasir (Gilbert, 1953) dan klasifikasi penamaan batuan beku (Willian, 1956). Hasil pengamatan di lapangan menunjukan bahwa secara morfogenesa, satuan geomorfologi daerah penelitian terdiri dari Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan dan Satuan Geomorfologi Perbukitan Endapan Vulkanik. Pola aliran sungai yang berkembang adalah pola aliran sungai rektangular dan pola aliran sungai dendritik. Tipe genetika sungai yang berkembang adalah genetika sungai resenkuen, genetika sungai obsekuen dan genetika sungai subsekuen. Stadia erosi sungai muda hingga dewasa. Jentera geomorfik berada pada tahapan muda-dewasa yang ditandai dengan bentuk permukaan yang sudah tidak memperlihatkan bentuk aslinya. Satuan batuan berdasarkan urutan stratigrafi dari tua ke muda diawali pada Miosen Awal diendapkan Satuan Batuan Tuf dan Breksi pada lingkungan darat di fasies gunungapi medial yang merupakan bagian dari Formasi Cimapag, kemudian secara tidak selaras diatasnya pada Pliosen Awal terendapkan Satuan Batuan Tuf, Breksi, Batupasir Tufan dan Andesit pada fasies gunungapi proksimal-medial dan bagian dari Tuf Malingping serta pada Plistosen secara tidak selaras diatasnya diendapkan Satuan Batuan Breksi dan Tuf pada fasies gunungapi medial dan bagian dari Batuan Gunungapi Endut. Struktur yang berkembang memiliki arah gaya utama utara – selatan. Berdasarkan Pola Struktur yang berkembang di Pulau Jawa daerah penelitian masuk ke dalam Pola Jawa dengan struktur yang berumur Plio – Plistosen.

 

Kata Kunci : Gunungkendeng, Gunungapi Endut, Tuf Malingping, Formasi Cimapag.


Full Text:

PDF

References


Anonim. (1999). Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasionanal (Bakosurtanal).Edisi 1 – 1999 Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar Sukamaju skala 1 : 25.000

Asikin, S., (1986). Geologi Struktur Indonesia, Departemen Teknik Geologi, Institut Teknologi Bandung.

Badan Informasi Geospasial. (1999). Peta Rupa Bumi Digital Indonesia Lembar Sukamaju No. 1109 – 331. Edisi : 1 – 1999.

Bemmelen, R,W. (1949). The Geology of Indonesia Vol IA : General Geology of Indonesia and Adjacent Archielagoes. Government Printing Office: The Hague.

Boogie and Mackenzie. (1998). “Fasies Gunungapi dan Aplikasinya”: Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 2 Juni 2006. Pusat Survei Geologi. Bandung.

Bramantyo, Budi dan Bandono. (2006). Klasifikasi Bentuk Muka Bumi untuk Pemetaan Geomorfologi,pada Pemetaan skala 1:25.000. Institut Teknologi Bandung.

Fleuty, M.J. (1964). The Description of Folds. Proc.Geol.Assoc, Vol 75 Part 41964.

Kadarisman, D.S, (1997). Pedoman PraktikumGeologi, Petrografi, Program Studi Geologi, Fakultas Teknik Universitas Pakuan.

Martodjojo dan Pulunggono., (1994). Perubahan Tektonik Paleogen – Neogen

Merupakan Peristiwa Tektonik Terpenting di Jawa. Procceding Geologi dan Geoteknik Pulau Jawa. Yogyakarta: NAFIRI.

Martodjojo, Seojono. (2003). Evolusi Cekungan Bogor Jawa Barat. Institut Teknologi Bandung.

Moody & Hill. (1956). Wrench Fault Tectonics. Bulletin of the Geological Society, America bulletin, Volume 61.

Noor, Djauhari. (2010). Pengantar Geologi. Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor. Edisi ke 2.

Pettijohn, F.J. (1975). Sedimentary Rocks, third edition, Harper&Row Publishing Co, New York, 628 h

Pulunggono dan Martodjojo. (1994). PerubahaTektonik Paleogene–Neogen Merupakan Peristiwa Tektonik Terpenting Di Jawa. Institut Teknologi Bandung.

Rickard, M.J. (1972). “Fault Classification – Discussion. Geological Society of America Bulletin, v. 283, pp. 2545-2546” dalam Pedoman Praktikum Geologi Struktur KBK Geologi Dinamis. Institut Teknologi Bandung.

Sujatmiko dan Santosa. (1992). Geologi Lembar Leuwidamar. Pusat Penelitian dan Pengemb angan Geologi, Direktorat Jendral Geologi dan Sumberdaya Mineral.

van Bemmelen, R., W., (1949). The Geology of Indonesia Vol. IA, General geology of Indonesia Adjacent Archipelagoes, Government Printing Office.

Williams, H., Turner, F.J., dan Gilbert, C.M. (1954). Petrography, an Introduction to The Study of Rock in Thin Sections, W.H. Freeman and Company. New York.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.