GEOLOGI DAN EVALUASI KESESUAIAN LAHAN DAERAH PUNDUNGSARI DAN SEKITARNYA KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NANDA CAHIYA PUSPITO

Abstract


ABSTRAK

Penelitian dan pemetaan geologi Daerah Pundungsari dan Sekitarnya, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian yang mencakup geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan perkembangan sejarah geologi serta mengetahui kesesuaian penggunaan lahan yang ada.

Secara fisiografi daerah penelitian masuk dalam Zona Pegunungan Serayu Selatan. Geomorfologi daerah penelitian secara morfogenesa dapat dibagi menjadi 3 (tiga) satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan, Satuan Geomorfologi Perbukitan Karst, dan Satuan Geomorfologi Endapan Aluvial. Pola aliran sungai yang berkembang di daerah penelitian adalah dendritik yang dikontrol oleh batuan yang homogen dan pola aliran sungai paralel yang dikontrol oleh kemiringan lereng serta batuan yang cenderung resisten. Stadia erosi sungai berada pada tahapan muda dan dewasa. Jentera geomorfik daerah penelitian termasuk kedalam jentera geomorfik muda dan dewasa.

Pada daerah penelitian, susunan satuan batuan dari tua ke muda adalah Satuan Batuan Batupasir Tufaan Selang-seling Batulempung Sisipan Breksi (Formasi Semilir) berumur Miosen Awal – Miosen Tengah pada lingkungan pengendapan laut dalam hingga laut dangkal. Secara tidak selaras diatasnya diendapkan Satuan Batuan Batugamping (Formasi Wonosari-Punung) berumur Miosen Tengah pada lingkungan pengendapan laut dangkal. Secara tidak selaras diatasnya diendapkan Satuan Endapan Aluvial berumur Plistosen pada lingkungan darat.

Adapun kekar, lipatan, dan sesar merupakan struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian. Struktur kekar berupa kekar gerus (shear fracutre) dan kekar tarik (tension fracture). Struktur lipatan berupa struktur Antiklin Ngandong dan Sinklin Karangsari yang terlipat, serta struktur sesar berjenis Sesar Mendatar Kepuhsari, Sesar Mendatar Oyo, Sesar Mendatar Patran, dan Sesar Mendatar Ngedak. Keseluruhan struktur geologi yang ada di daerah penelitian terjadi dalam satu periode yaitu Orogenesa Kala Miosen Tengah hingga Plistosen dengan arah gaya utama N 195o E atau arah umum utara-selatan.

Hasil kajian evaluasi kesesuaian lahan, tutupan lahan yang ada di daerah penelitian berada di wilayah dengan kemiringan lereng yang landai hingga sangat curam, berada di wilayah yang cukup rawan bencana banjir, gerakan tanah, dan gempabumi yang cukup tinggi, terdiri dari tanah alluvial dan tanah kambisol dimana tanah tersebut termasuk ke dalam tahapan tanah muda sehingga tanahnya cenderung tipis, kerapatan sungai yang sedang, debit berkisar antara 0,1 m3/s – 0,8 m3/s, kedalaman muka air tanah yang relatif dalam, dan dilalui oleh struktur geologi berupa sesar. Pembangunan atau penggunaan lahan di daerah penelitian perlu diperhatikan, terkait lokasi, struktur tanah dan batuannya, serta bencana alam agar kesesuaian lahan pada daerah tersebut dapat tercapai. Secara keseluruhan daerah penelitian memiliki nilai kesesuaian lahan yang sesuai hingga cukup sesuai.

 

Kata kunci: Geologi, Pundungsari, Evaluasi Kesesuaian Lahan.


Full Text:

PDF

References


Bakosurtanal, 2001, Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar Karangmojo No. 1408-312, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Edisi : 1 – 2001, Cibinong, Bogor.

Bakosurtanal, 2001, Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar Cawas No.1408-314, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Edisi: 1 – 2001, Cibinong, Bogor.

Bakosurtanal, 2001, Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar Eromoko No.1408-321, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Edisi: 1 – 2001, Cibinong, Bogor.

Bakosurtanal, 2001, Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar Manyaran No.1408-323, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Edisi: 1 – 2001, Cibinong, Bogor.

Blow, W. H. and Postuma J. A. 1969. “Range Chart, Late Miosen to Recent Planktonic Foraminifera Biostratigraphy”, Proceeding of The First.

Isnaniawardhani, Vijaya, 2018, Larger Foraminifera Catalog on Member of Calcarenite Pamutuan Formation, Cetakan 1, Bandung: Unpad Press.

Kementerian PUPR, 2017, Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Luthfi, 2010, Prinsip-Prinsip Sedimentologi, Jurusan Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan, Bogor.

Noor, D., 2014, Pengantar Geologi, Edisi Pertama, Penerbit Deepublish (CV Budi Utama), Jalan Kaliurang Km 9,3 Yogyakarta 55581.h.609. ISBN 602280256-3.

Permen PU, 2007, Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik & Lingkungan, Ekonomi Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang No. 20/PRT/M/2007, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Penataan Ruang.

Ph. D., Cushman, Joseph A., 1928, Foraminifera Their Classification and Economic Use, Cushman Laboratory for Foraminiferal Research Special Publication No. 1, Sharon, Massachusetts, USA.

Subardja S., Djadja, R, Sofyan, A., Markus, Sukarman, S., Erna, dan Subandiono, RE., 2016, Klasifikasi Tanah Nasional, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Edisi:2/2016, Cimanggu, Bogor.

Surono, Toha, B., dan Sudarno, I., 1992, Peta Geologi Lembar Surakarta 1408-3 dan Giritontro 1407-6 Skala 1:100.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G), Bandung, Indonesia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.