GEOLOGI DAN ANALISIS GERAKAN TANAH DAERAH CIBEUREUM DAN SEKITARNYA KECAMATAN CIBINGBIN KABUPATEN KUNINGAN, PROPINSI JAWA BARAT

ADAM SUBRATA

Abstract


Secara administratif daerah pemetaan mencakup daerah Cibeureum dan sekitarnya kecamatan Larangan dan Ketanggungan Cibingbin Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat. Dengan luas ± . Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejarah geologi daerah penelitian yang mencakup sejarah perkembangan cekungan Sejarah perkembangan tektonik dan sejarah perkembangan bentangalam serta menganalisis potensi gerakan tanah pada daerah Cibeureum dan sekitarnya. Metoda penelitian yang digunakan adalah studi pustaka, penelitian lapangan dan analisis studio dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS, yang keseluruhanya dituangkan dalam sebuah laporan tugas akhir.

 Secara geomorfologi memberikan kenampakkan bentang alam dalam 3 (tiga) satuan geomorfologi, yaitu : Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan, Satuan Geomorfologi Dataran Lipat Patahan dan Satuan Geomorfologi Dataran Alluvial. Sementara pola aliran sungai yang dijumpai dan berkembang adalah pola aliran sungai trelis dan rektangular dengan jentera geomorfik muda, dewasa dan tua.

Tatanan batuan penyusun sejarah pengendapan daerah kajian dari tua ke muda di bagi menjadi  3 satuan batuan yakni ; Satuan Batuan Napal Sisipan Batupasir Formasi Pemali, Satuan Batuan Batupasir Selang-Seling Batulempung Sisipan Breksi Formasi Halang dan Endapan Alluvial. Satuan Napal Sisipan Batupasir Formasi Pemali (N8-N13), diendapkan pada lingkungan laut dangkal dan mempunyai hubungan startigrafi yang selaras dengan  Satuan Batupasir Selang-Seling Batulempung Sisipan Breksi Formasi Halang (N14-N18) yang diendapkan pada laut dalam. Pada kala Resen, satuan alluvial sungai menutupi satuan – satuan yang lebih tua yang tersingkap di daerah penelitian.

Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah struktur kekar, lipatan dan patahan. Struktur kekar yang dijumpai berupa kekar gerus (shear joint), kekartarik (tensional joint) dan kekar tekan (release joint). Struktur perlipatan berupa antiklin Bantarpanjang, Margamukti, dan Tanjungkerta, serta struktur sinklin Cimahi, Cibeureum, dan Cimara. Struktur sesar yang dijumpai adalah sesar anjak Cibayawak dan sesar geser jurus Cimulya, Dukuhbadag dan Sukadana. Keseluruhan struktur yang ada di daerah penelitian  terjadi dalam satu perioda tektonik, yaitu pada kala Pliosen Akhir(N19) dengan arah gaya utama Baratdaya – Timurlaut atau N 2150 E.

Jenis gerakan tanah yang terdapat di daerah penelitan berupa jatuhan rombakan, luncuran rombakan , aliran material tanah , jatuhan batuan, luncuran batuan dan nendatan.  Hasil kajian potensi gerakantanah yang terdapat di daerah penelitian disebabkan oleh faktor internal berupa variasi jenis batuan, struktur geologi, kelerengan, kerapatan sungai, tutupan lahan serta faktor eksternal berupa curah hujan (hidrologi), seismisitas, dan aktifitas manusia. Berdasarkan hasil analisis dari faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan tanah di daerah penelitian dapat dikelompokan menjadi 3 wilayah yang berpotensi terjadi gerakan tanah, yaitu wilayah dengan potensi longsoran tanah rendah, wilayah dengan potensi longsoran tanah sedang dan wilayah dengan potensi longsoran tanah tinggi.

Kata-kata kunci  Cibeureum, Kuningan, Formasi Pemali, Formasi Halang, gerakan Tanah.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.