PENGEMBANGAN WISATA HUTAN MANGROVE DI DESA PASARBANGGI KABUPATEN REMBANG

ILHAM KHAIRUL WICAKSONO

Abstract


Kabupaten Rembang merupakan salah satu Kabupaten yang berbatasan langsung dengan laut utara Jawa. Kabupaten Rembang memiliki potensi pariwisata bahari yang cukup banyak. Salah satunya yaitu wisata Kawasan Hutan Mangrove Pasarbanggi yang terletak di kecamatan Rembang. Hutan Mangrove Pasarbanggi di Kabupaten Rembang memiliki luas kurang lebih 60 Ha sepanjang garis pantai di Desa Pasarbanggi dan Desa Tireman di Kecamatan Rembang. Hutan Mangrove Pasarbanggi di kelola oleh kelompok Tani-Tambak dukuh kaliuntu dan diawasi langsung dari badan Ligkungan Hidup Kabupaten Rembang yang bertugas sebagai fasilitator dalam pengelolaan Kawasan Hutan Mangrove Pasarbanggi setiap hari pengunjung dari warga sekitar maupun luar mengunjungi kawasan wisata hutan mangrove Pasarbanggi untuk sekedar berekreasi dan menikmati suasana alami dan asri hutan mangrove, kawasan hutan mangrove pasarbanggi merupakan salah satu kawasan ekosistem mangrove yang masih baik sejak tahun 1960. Fungsi ekonomis ekosistem hutan mangrove adalah sebagai penghasil keperluan rumah tangga, pakan ternak. Penghasil keperluan industri, dan penghasil bibit. Permasalahan yang menyebabkan kerusakan mangrove Pasarbanggi adalah adanya kegiatan perluasan pertambakan, penebangan pepohonan mangrove untuk berbagai kebutuhan, reklamasi dan sedimentasi pantai, serta adanya pencemaran lingkungan terutama banyaknya sampah plastik dalam upaya menanggulani dan melestarikan ekosistem kawasan Hutan Mangrove Pasarbanggi Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031. Dimana dalam salah satu arahannya akan dikembangkan sebagai kawasan wisata dan konservasi pusat mangrove.Tujuan dari penelitian ini adalah analisis potensi dan permasalahan sebagai arahan untuk pengembangan wisata hutan mangrove dan menganalisis persepsi  masayarakat. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, observasi lapangan, dan penyebaran kuisioner. Hasil dari penelitian ini analisi potensi dan permasalahan aksesibilitas, ODTW, sarana dan Prasana, social budaya yang terdapat di wisata hutan mangrove untuk pengembangan wisata dilakukan dengan menetapkan kriteria berdasarkan metode analisis deskriptif, beserta ditunjang dengan kuisioner potensi wisata Kawasan hutan mangrove terhadap wisatawan yang berkunjung di lokasi dengan jumlah responden berupa 44 wisatawan.

 

Kata kunci : Analisis Sarana dan Prasarana, Sosial dan Budaya

Full Text:

PDF

References


Balai Litbang Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) Samboja. 2016. Potensi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau. Jurnal: diakses pada September 2018.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Kabupaten Rembang. 2018. Kabupaten Rembang Dalam Angka Tahun 2018. Rembang: BPS Kabupaten Rembang Jawa Tengah.

Damanik. 2013. . Mengenai Pariwisata. Buku. diakses pada September 2019

Gamal. 2002. Mengenai Pariwisata. Buku. diakses pada Oktober 2019

Khodyat. 1998. Mengenai Pariwisata. Buku. diakses pada Oktober 2019

Macne 1968. .Mengenai Mangrove. Buku. diakses pada September 2019

Nurhayadi, Dedi. 2018. Identifikasi Potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung Sebagai Destinasi Pariwisata Unggulan di Kabupaten Pandeglang [Skripsi]. Bogor: Program Studi PWK Universitas Pakuan.

Nybakken. 1998. . Mengenai ekosistem mangrove. Buku. diakses pada September 2019

[PP] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 1994. Peraturan Pemertintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1994 Mengenai Pengusahaan Pariwisata Alam Di Zona Pemanfaatan Taman Nasional,Taman Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

[PerDa] Peraturan Daerah Kabupaten Rembang. 2011. Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011 Mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupten Rembang Tahun 2011-2031. Rembang: Pemerintah Daerah Kabupaten Rembang.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.