KETIMPANGAN WILAYAH ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG

Resti Meliana Sari

Abstract


Salah satu permasalahan yang masih belum dapat diselesaikan di Indonesia adalah permasalahan mengenai ketimpangan wilayah atau ketimpangan pendapatan dan kesenjangan pembangunan antar wilayah atau antara desa (rural) dan kota (urban). Beberapa daerah mengalami pertumbuhan yang cepat namun di beberapa daerah lainnya mengalami pertumbuhan yang lambat. Salah satu provinsi yang tidak terlepas dari masalah ketimpangan wilayah adalah Provinsi Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) menganalisis tingkat ketimpangan pembangunan antar Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, 2) menganalisis tingkat perkembangan wilayah tiap Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, 3) mengidentifikasi sektor-sektor unggulan di tiap wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, 4) menganalisis pengaruh kebijakan pembangunan terhadap pengurangan tingkat ketimpangan wilayah antar Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, serta 5) memberikan arahan perencanaan untuk mengurangi tingkat ketimpangan antar kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Metode analisis yang digunakan adalah analisis indeks williamson, analisis indeks theil, analisis tipologi klassen, dan metode analisis shift and share. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat ketimpangan wilayah di Provinsi Lampung tahun 2016 masih tergolong rendah namun cenderung meningkat setiap tahunnya, dimana ketimpangan tersebut disebabkan oleh kontribusi positif dari Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Mesuji, dan Kota Bandar Lampung. Tingkat perkembangan wilayah Provinsi Lampung tahun 2012 – 2016 selalu mengalami perubahan dan menunjukan bahwa tidak semua Kabupaten/Kota mengalami pertumbuhan yang positif, terdapat 5 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung mengalami perkembangan yang berfluktuasi negatif dan 1 Kabupaten/Kota mengalami kemunduran dan pada tahun 2016 di Provinsi Lampung memiliki 4 Kabupaten/Kota yang termasuk dalam kategori wilayah tertinggal. Sektor unggulan yang terdapat di Provinsi Lampung masih di dominasi sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Sedangkan untuk Kabupaten/Kota Kota yang memiliki sektor unggulan paling banyak adalah Kabupaten Tulang Bawang dengan total sebanyak 17 sektor unggulan. Implikasi kebijakan pembangunan di Provinsi Lampung terbagi ke dalam dua bagian yaitu berimplikasi negatif dan kebijakan pembagunan berimplikasi positif terhadap penurunan tingkat ketimpangan antar Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Strategi pengembangan direncanakan pada lokasi studi kasus yaitu Kabupaten Pesisir Barat berdasarkan hasil analisis Potensi dan permasalahan yang ada di Kabupaten tersebut serta menghasilkan 6 strategi pengembangan.

Kata Kunci  :  Ketimpangan Wilayah, Perkembangan Wilayah, Sektor Unggulan, Strategi
                       Pengembangan


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.