PENGARUH PROSES CURING DENGAN CARA PERENDAMAN DALAM AIR MENDIDIH TERHADAP BETON REAKTIF SEMEN

MUHAMMAD RAMADHAN

Abstract


Beton  bubuk  reaktif  merupakan  teknologi  beton  yang  memiliki  mutu  kuat  tekan  ultra yang  berbahan  dasar  bubuk  reaktif  pada  umumnya,  dimana  memiliki  kandungan  silika yang  tinggi  serta  pada  agregat  yang  terkandung  pada  pasir  kuarsa.  Berdasarkan penelitian-penelitian  yang  berkembang  direncanakan  agar  konstruksi  bangunan  lebih kuat,  dan  aman.  Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  metode  eksperimental  yang dilakukan  dengan  membuat  campuran  beton  bubuk  reaktif  menggunakan  mini  molen dengan  kapasitas  0.1m3.  Pada  penelitian  ini  dilakukan  pengujian  kuat  tekan  terhadap benda uji kubus berukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm, sedangkan bahan  yang digunakan adalah semen tipe I dan tipe II, superplasticizer tipe F dan silica fume, serta penambahan serat bendrat  sebesar  0%  -  0.5%  dari  berat  semen.  Perawatan  benda  uji  dilakukan  dengan curing  air  suhu  normal  (150  C  –250  C)  dan  curing  air  mendidih  (950  C  –1000  C). Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan kubus dengan perawatan curing air suhu normal didapat hasil untuk serat bendrat 0% pada semen tipe I dan tipe II  umur 7 - 28 hari mutu betonnya  meningkat  sebesar  (20%)  (42.4  MPa  -  53.2  MPa)  dan  semen  tipe  II  sebesar (10%)  (42.4  MPa  -  43.2  MPa),  untuk  serat  bendrat  0.5%  pada  semen  tipe  I  dan  tipe  II pada umur 7 - 28 hari mutu betonnya meningkat sebesar (33%) (28.8 MPa - 43.9 MPa) dan  semen  tipe  II  sebesar  (39%)  (27.2  MPa  -  43.9  Mpa).  Untuk  perawatan  curing  air mendidih, pada 0% serat bendrat yang direndam dalam air mendidih selama 3 jam, pada semen tipe I umur 3 hari kuat tekan meningkat sebesar (111%) dan prosentase kuat tekan umur  3  –  28  hari,  meningkat  sebesar(13%)  (39.6  MPa  –  45.6  MPa)  dan  semen  tipe  II umur  28  hari  sebesar  (34  MPa).  Pada  0.5%  serat  bendrat  yang  direndam  dalam  air mendidih  selama  3  jam,  pada  semen  tipe  I  umur  3  hari  kuat  tekan  meningkat  sebesar (111%), umur 14 hari menurun sebesar (81%), umur 28 hari menurun sebesar (79%) dan prosentase kuat tekan umur 3 – 28 hari, menurun (9%) (33 MPa – 30.4 MPa). Sedangkan pada semen tipe II umur 14 hari kuat tekan meningkat sebesar (134%), serta umur 28 hari meningkat  (165%)  dan  prosentase  kuat  tekan  umur  14  -  28  hari,  menurun  (22%)  (55.6 MPa – 45.6 MPa).

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.