PENGARUH PROSES CURING DENGAN CARA PERENDAMAN DALAM AIR MENDIDIH TERHADAP BETON REAKTIF SEMEN
Abstract
Beton bubuk reaktif merupakan teknologi beton yang memiliki mutu kuat tekan ultra yang berbahan dasar bubuk reaktif pada umumnya, dimana memiliki kandungan silika yang tinggi serta pada agregat yang terkandung pada pasir kuarsa. Berdasarkan penelitian-penelitian yang berkembang direncanakan agar konstruksi bangunan lebih kuat, dan aman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yang dilakukan dengan membuat campuran beton bubuk reaktif menggunakan mini molen dengan kapasitas 0.1m3. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tekan terhadap benda uji kubus berukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm, sedangkan bahan yang digunakan adalah semen tipe I dan tipe II, superplasticizer tipe F dan silica fume, serta penambahan serat bendrat sebesar 0% - 0.5% dari berat semen. Perawatan benda uji dilakukan dengan curing air suhu normal (150 C –250 C) dan curing air mendidih (950 C –1000 C). Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan kubus dengan perawatan curing air suhu normal didapat hasil untuk serat bendrat 0% pada semen tipe I dan tipe II umur 7 - 28 hari mutu betonnya meningkat sebesar (20%) (42.4 MPa - 53.2 MPa) dan semen tipe II sebesar (10%) (42.4 MPa - 43.2 MPa), untuk serat bendrat 0.5% pada semen tipe I dan tipe II pada umur 7 - 28 hari mutu betonnya meningkat sebesar (33%) (28.8 MPa - 43.9 MPa) dan semen tipe II sebesar (39%) (27.2 MPa - 43.9 Mpa). Untuk perawatan curing air mendidih, pada 0% serat bendrat yang direndam dalam air mendidih selama 3 jam, pada semen tipe I umur 3 hari kuat tekan meningkat sebesar (111%) dan prosentase kuat tekan umur 3 – 28 hari, meningkat sebesar(13%) (39.6 MPa – 45.6 MPa) dan semen tipe II umur 28 hari sebesar (34 MPa). Pada 0.5% serat bendrat yang direndam dalam air mendidih selama 3 jam, pada semen tipe I umur 3 hari kuat tekan meningkat sebesar (111%), umur 14 hari menurun sebesar (81%), umur 28 hari menurun sebesar (79%) dan prosentase kuat tekan umur 3 – 28 hari, menurun (9%) (33 MPa – 30.4 MPa). Sedangkan pada semen tipe II umur 14 hari kuat tekan meningkat sebesar (134%), serta umur 28 hari meningkat (165%) dan prosentase kuat tekan umur 14 - 28 hari, menurun (22%) (55.6 MPa – 45.6 MPa).
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.