ANALISIS PERBANDINGAN PELAT KONVENSIONAL, WAFFLE SLAB, DAN PANELLED BEAMS PADA PROYEK BOGOR E-COMMERCE HUB

ILHAM PRAMUDIATNA

Abstract


Pelat merupakan bagian yang esensial pada suatu bangunan karena mempengaruhi kelenturan dan konstruksi bangunan. Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan dan tinjauan sistem pelat waffle slab, konvensional, dan panelled beam berdasarkan penggunaan material beton dan tulangan, jarak antar kolom serta ketebalan pelat pada gedung dengan studi kasus pada bangunan Outbound Bogor E-Commerce Hub. Data penelitian berupa gambar kerja, kualitas baja dan kualitas beton yang digunakan pada proyek tersebut. Metode analisis yang digunakan berupa metode kuantitatif berdasarkan koleksi data, perhitungan data, serta analisis data menggunakan software ETABS VERSI 18 serta perhitungan manual dengan metode momen PBI 1971. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui bentang jarak antar kolom yang sama memberikan nilai lendutan system waffle slab, panelled beam, dan konvensional masing-masing sebesar 27,631mm; 16,897; dan 23,935mm sehingga memberikan perbedaan nilai rata-rata sebesar 5% untuk model pelat konvensional dan 15% untuk model panelled beam. Jarak perbedaan kolom yang sama (12m) memberikan nilai tebal pelat waffle slab, panelled beam, dan konvensional masing-masing sebesar 100mm; 220mm, dan 300mm sehingga model waffle slab masing-masing memiliki 32% dan 15% pelat yang lebih tipis jika dibandingkan dengan model konvensional dan panelled beam.  Jarak antar kolom yang sama juga memberikan nilai total volume beton waffle slab, konvensional, dan panelled beam sebesar 147,17 m3; 138 m3, dan 128,36 m3 sehingga volume beton panelled beam lebih irit 2% terhadap model konvensional dan 5% terhadap waffle slab. Nilai tulangan baja pada waffle slab, konvensional, dan panelled beam yaitu 42910,72 kg; 50897,86 kg dan 40247,03 kg sehingga berat tulangan baja model konvensional lebih boros 8% terhadap panelled beam dan 6% terhadap waflle slab. Dari hasil perhitungan story displacement, model pelat konvensional memiliki tingkat perpindahan terkecil dibanding kedua model lainnya. Dari keseluruhan data dapat diketahui bahwa struktur gedung terbaik untuk alternatif gedung tahan gempa adalah model pelat konvensional, alternatif struktur bentang panjang dengan beban hidup besar adalah model panelled beam, sedangkan untuk struktur bentang panjang dengan beban hidup yang ringan adalah model waflle slab.

 

Kata kunci: Perbandingan Pelat   Konvensional Panelled Beam dan Waffle Slab, Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), Lendutan Pelat.

 


Full Text:

PDF

References


Anwar, K. (2021). Analisis Perbandingan Flat Slab Dan Pelat Konvensional Terhadap Pengaruh Kekakuan Struktur Gedung Jogja Apartel.

Asroni, A. (2010). Balok dan pelat beton bertulang. Graha Ilmu.

BSN, B. S. N. (2019a). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan SNI 2847:2019. SNI 2847:2019, 8, 653–659.

BSN, B. S. N. (2019b). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 1726:2019. SNI 1726:2019, 8, 254.

BSN, B. S. N. (2020). Beban desain minimum dan Kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain SNI 1727:2020. SNI 1727:2020, 8, 1–336.

Fikri, S., DJauhari, Z., & SUryanita, R. (2019). Perbandingan Kinerja Rangka Terbuka Dengan dan Tanpa Pengaruh Flat Slab (Studi Kasus Gedung Transmart Pekanbaru). Jom, 6(1), 1–16.

Guo, Y. T., Tao, M. X., Nie, X., & Fan, J. S. (2017). Rigidity and moment distribution of steel-concrete composite waffle floor systems considering the spatial effect. Engineering Structures, 143, 498–510. https://doi.org/10.1016/j.engstruct.2017.04.042

Hassoun, M. N., & Al-Manaseer, A. (2020). Structural concrete: theory and design. John wiley & sons.

Hegde, D. R., & Chethana, N. V. K. (2018). Comparative study on seismic analysis of Conventional slab, Flat slab and Grid slab system for a RC framed structures. International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Vol, 5.

Ibrahim, A., Salim, H., & El-Din, H. S. (2011). Moment coefficients for design of waffle slabs with and without openings. Engineering Structures, 33(9), 2644–2652.

Lago, F. S., Kripka, M., Salem, O. S., & Pravia, Z. M. C. (2019). Experimental and analytical study of vibration parameters in waffle concrete slabs. Engineering Structures, 199, 109593.

Lee, S. H., Oh, B. K., Choi, J., Hong, T., Lee, D.-E., & Park, H. S. (2021). Eco-friendly and economically optimal design model (EEODM) to reduce the CO2 emissions and the cost of long-span waffle slabs. Journal of Cleaner Production, 296, 126367.

Paula, P., & Leo, E. (2019). Kajian Efisiensi Sistem Waffle Slab Terhadap Pelat Konvensional. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 2(1), 209. https://doi.org/10.24912/jmts.v2i1.3426

Puspantoro, I. I. B. (1993). Teori & Analisis Balok Grid. Penerbit Andi.

Shaga, Archana; Polisetty, S. (2016). Seismic Performance of Flat Slab with Drop and Conventional Structure.

Susanti, E., Youlanda, N. A., & Winaya, A. (2016). ( Waffle Slab ) Dan Pelat Konvensional. 20(1), 25–36.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.