PEGARUH BEBAN BERLEBIH KENDARAAN BERAT (OVERLOAD) TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN (STUDI KASUS : RUAS Jl. NAROGONG, KEC. CILEUNGSI, KAB. BOGOR)

AFRILLA EZHA NUGRAHA

Abstract


Kualitas prasarana transportasi di suatu wilayah tertentu dipengaruhi oleh pelayanan jalan bagi kendaraan muatan normal dan muatan berlebih (overloading) yang melintasi jalan tersebut. Ruas jalan Narogong, yang merupakan jalur akses ke kawasan industri di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, sering digunakan oleh kendaraan berat dengan muatan melebihi batas yang ditentukan. Hal ini menyebabkan kerusakan jalan lebih cepat dari yang ditentukan umur rencana. Dalam penelitian ini menghitung angka ekivalen dan Equivalent Standart Axle Load (ESAL) untuk kendaraan dalam kondisi beban normal dan berlebih. Penurunan umur rencana jalan akibat beban berlebih (overload) dapat dihitung menggunakan Vehicle Damage Factor metode AASHTO 1993.

Data dikumpulkan melalui survey lapangan, referensi yang terkait dengan perhitungan dan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Jawa Barat. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa persentase muatan berlebih (overload) dapat mengurangi umur rencana jalan. Angka ekivalen (VDF) untuk muatan normal selama 10 tahun adalah 2.231.410,29 ESAL, sementara untuk muatan berlebih selama 10 tahun adalah 3.540.819,84 ESAL. Ini mengindikasikan peningkatan sebesar 58,68 % dalam nilai VDF kumulatif akibat muatan berlebih. Akibatnya, rencana desain lalu lintas diperkirakan akan mencapai batas umur pada tahun ke 6,819, mengurangi umur rencana 10 tahun menjadi sekitar 3,181 tahun.

Kata Kunci: AASHTO 1993, Beban Berlebih, Umur Rencana


Full Text:

PDF

References


AASHTO.1993. Guide for Design of Pavement Structure 1993. American Association of State Highways and Transportation Officials, Washington, D.C, USA.

Departemen Pekerjaan Umum. 1987, Petunjuk Perancangan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen, Yayasan Badan Penerbit PU, Jakarta

Departemen Pekerjaan Umum. 1987, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum. 2004. Standar Geometri Jalan Perkotaan (RSNI T- 14 – 2004), Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah. 2002. Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur (Pt T-01-2002- B), Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta

Pandey, Sisca V. 2013. Kerusakan Jalan Daerah Akibat Beban Overloading. Jurnal Sipil Statik. Volume 11 No. 58 April 2013

Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Darat Nomor: KP.4413/AJ.307/DRJD/2020

Safitri AP, Sendow KT, Pandey Vs. 2019, Analisa Pengaruh Beban Berlebih Terhadap Umur Rencana Jalan, Jurnal Sipil Statik. Volume 7 No. 3 Maret 2019Sukirman, S. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya, Bandung: Nova.

Sukirman, S. 2010. Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur, Bandung: Nova

Suryawan, Ari. 2009. Perkerasan Jalan Beton Semen Portland (Rigid Pavement) Perencanaan Metode AASHTO 1993. Yogyakarta. Beta Offset.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.