KAJIAN PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE STUDI KASUS : PADA PROYEK THE GROVE APARTEMENT HK-PP JO

Alfiyan Rismawan

Abstract


Proyek konstruksi berkembang semakin besar dan rumit dewasa ini baik dari segi fisik maupun biaya. Oleh karena itu, dalam pengerjaan proyek tersebut sangatlah dibutuhkan sumber daya yang baik. Selain itu diperlukan fungsi controlling, yaitu suatu sistem manajemen proyek yang mulai dari fase awal proyek hingga fase penyelesaian proyek sangatlah dibutuhkan untuk menentukan kinerja proyek  dan  menjalankan  sistem  pengelolaan proyek tersebut agar terjadi suatu sistem yang baik dan terintegrasi antara biaya dan waktu khususnya.

Konsep Earned Value merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Hasil dari Earned Value adalah kita dapat mengetahui kinerja proyek yang dapat digunakan sebagai early warningkhususnya pada aspek biaya dan waktu. Hasil yang didapat pada pengukuran kinerja proyek The Grove Apartement pada bulan ke-5 ini adalah nilai BCWS (Bugeted Cost of Work Schedule) Rp 131.460.165.920,25. Nilai BCWP  (Bugeted Cost of Work Performed) Rp 63.909.676.604,4572. Nilai ACWP (Bugeted Cost of Work Performed) Rp 58.452.338.967,55.

Berdasarkan parameter BCWS, BCWP dan ACWP diperoleh nilai CV (Cost Variance) Rp 5.457.337.636,9072. Nilai SV (Schedule Variance) Rp (-) 67.550.489.315,7929. Nilai ECAC (Estimated Cost At Completion) Rp 438.147.179.835,9170 < BAC (Budget At Completion) Rp 479.054.304.123,31. Nilai ETAC (Estimated Time At Completion) 15,2848 Bulan > TAC (Target At Completion) 10 Bulan. Hasil tersebut menunjukan proyek mengalami keterlambatan tetapi biaya akhir lebih rendah dari biaya yang direncanakan.

Kata Kunci : biaya, kinerja, earned value, varian, indeks.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.