TINJAUAN AUDIT INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ASET TETAP PERABOT INVENTARIS KANTOR PADA PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR

Abstract

Aset tetap merupakan jumlah yang sangat besar dari total aset perusahaan, dan waktu yang digunakan oleh akuntan publik untuk memeriksa aset tetap lebih sedikit dibandingkan waktu yang digunakan untuk memeriksa perkiraan lainnya seperti piutang, persediaan sehingga diperlukan adanya audit internal untuk meningkatkan pengelolaan aset tetap yang baik dan keuntungan yang besar untuk perusahaan. Audit internal merupakan suatu rangkaian proses dan teknis dimana karyawan suatu perusahaan mencari kepastian atas keakuratan informasi keuangan dan jalannya operasi sesuai dengan yang ditetapkan. Tugas dan fungsi audit internal dalam PDAM adalah untuk mengkoordinir kegiatan pemeriksaan, penyajian laporan, evaluasi, serta saran perbaikan secara independen terhadap pengelolaan PDAM sesuai dengan standar audit. Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam Tugas Akhir ini adalah untuk mendeskripsikan Tinjauan Audit Internal atas Pengelolaan Aset Tetap pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor.

Satuan Pengawas Internal (SPI) PDAM Tirta Pakuan Bogor melaksanakan audit internal terhadap aset tetap berdasarkan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) yang telah dirancang oleh SPI dan disetujui  Direktur Utama dan dilakukan secara konsisten satu tahun sekali. SPI menggunakan flowchart untuk menilai pengedalian manajemen dan  mengadakan pengujian substantif. SPI menyusun langkah-langkah kerja dari prosedur pemeriksaan PKPT. Pemeriksaan terhadap pengelolaan aset dilakukan dengan melakukan opname fisik aset dan barang ruangan dengan membentuk tim opname, unit yang diperiksa seluruh ruangan kantor PDAM dengan tujuan pemeriksaan yang telah tertuang dalam PKPT. SPI membuat pelaporan dan membuat rekomendasi yang ditujukan ke bagian terkait dengan aset tetap.

Berdasarkan hasil pembahasan, penulis melihat masih adanya kelemahan yaitu rekomendasi yang diberikan oleh SPI tidak sepenuhnya dipatuhi dengan baik, up date KIR yang seharusnya dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari rekomendasi yang diberikan tidak dilaksanakan. Kemudian penarikan terhadap beberapa aset dan barang yang rusak tidak dilaksanakan oleh Bagian Pergudangan. Penulis dapat memberikan saran yaitu kepada manajemen PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor hendaknya menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan SPI.