ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GUNA MEMINIMUMKAN JUMLAH PRODUK CACAT PADA CV. QUEEN

Abstract

SILVIYA ANGGRAINI PUTRI, NPM 021115162, Program Studi Manajemen, Konsentrasi
Manajemen Operasional, Analisis Pengendalian Kualitas Produk Guna Meminimumkan Jumlah
Produk Cacat Pada CV. QUEEN , di bawah bimbingan Bapak JAENUDIN sebagai ketua komisi
pembimbing dan Ibu TUTUS RULLY sebagai anggota komisi pembimbing.
CV. QUEEN merupakan Perusahaan yang bergerak dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang
bahan bakunya memanfaatkan ban bekas. Dalam proses produksinya CV. QUEEN melakukan
pengendalian produksi dengan tujuan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Akan tetapi pada kenyataannya masih ditemukan ketidaksesuaian atau kesalahankesalahan
yang
menyebabkan
kecacatan
pada
produk.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pengendalian kualitas
menggunakan alat bantu statistik yang bermanfaat guna meminimumkan jumlah produk cacat di
perusahaan tersebut. Analisis pengendalian kualitas dilakukan menggunakan alat bantu statistik berupa
peta kendali C dan diagram sebab-akibat. Peta kendali C digunakan untuk mengendalikan produk yang
cacat apakah masih berada dalam batas kendali atau tidak. Untuk mengetahui fakto-faktor penyebab
terjadinya produk cacat menggunakan diagram sebab-akibat untuk kemudian dapat disusun sebuah
rekomendasi atau usulan perbaikan kualitas.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengendalian kualitas di CV. QUEEN belum optimal
dilihat dari grafik kendali C bahwa terdapat 4 bulan yang di luar batas kendali yaitu Juli, September,
Januari, Juni. Pada bulan Agustus, Oktober, November, Desember, Februari, Maret April, Mei masih
berada batas kendali antara UCL dan LCL. Hal ini merupakan suatu masalah yang harus diperbaiki.
Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan alat bantu statistik dengan metode diagram kendali C pada
vulkanisir ban di CV. QUEEN masih berada pada luar rentang batas kendali atau kurang baik,
kemudian hasil digram sebab akibat ditemukan penyebab utama terjadinya produk rusak yaitu berasal
dari faktor metode, manusia, material dan mesin. Hal ini memerlukan tindakan lebih lanjut dari
perusahaan untuk meminimumkan jumlah produk yang cacat..