ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UMKM KONVEKSI STUDI KASUS KONVEKSI TIGA SAUDARA

Jamaludin Jamaludin, Ferdisar Adrian, Arie Wibowo Irawan

Abstract


Data Badan Pusat Stastistik merilis pasca krisis ekonomi jumlah UMKM tidak berkurang, justru pertumbuhannya meningkat. Fenomena ini menjelaskan bahwa UMKM merupakan usaha yang produktif untuk dikembangkan bagi mendukung perkembangan ekonomi secara makro dan mikro di Indonesia dan mempengaruhi sektor-sektor yang lain bisa berkembang. Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia tersebar diberbagai Provinsi salah satunya berada di Provinsi Jawa Barat yang sebagian besar masyarakatnya pelaku kegiatan UMKM dan Koperasi. Berdasarkan data dari Dinas koperasi dan UMKM (2018), pelaku usaha yang paling banyak dilakukan di Kota Bogor yaitu Usaha Mikro dengan persentase 78%, usaha kecil dengan persentase 17% dan terdapat Usaha Menengah dengan persentase 5%. Pada awal mulanya konveksi 3 Bersaudara merupakan bisnis pakaian biasa yang didirikan oleh beberapa pengusaha dan diikuti oleh pengusaha- pengusaha lain karena industri kecil dan menengah ini mudah didirikan, usaha mikro kecil dan menengah ini merupakan usaha yang ditekuni sebagian penduduk desa di Kecamatan Parung Bogor.

Hasil analisis eksternal Konveksi 3 Saudara dapat disimpulkan Peluang terbesar adalah Jumlah Pelajar di Bogor Utara berada pada posisi kedua tertinggi dari seluruh kecamatan di kota Bogor, namun ancaman terbesarnya adalah banyaknya pesaing produk sejenis di wilayah operasional. 2. Dari analisis internal Konveksi Tiga Saudara diperoleh kekuatan yang harus dimanfaatkan oleh bisnis ini yaitu Memiliki reputasi yang baik mulai dari kualitas produksi maupun pelayanan, sedangkan kelemahannya adalah Pemasaran belum meluas hanya untuk 3 toko seragam di Pasar Anyar dan yang datang langsung ke Konveksi 3 Saudara saja. Berdasarkan matriks SPACE posisi Konveksi Tiga Saudara berada pada posisi konservatif. Dimana perusahaan berada pada kuadran CA (Competitive Advantage) dimana skor bobot untuk peluang lebih kecil dibanding skor bobot ancaman. Dengan kondisi seperti ini perusahaan bisa menerapkan strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi konsentrik.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.