SISTEM PENDETEKSI HAMA (BURUNG DAN TIKUS) PADA AREA PERSAWAHAN BERTENAGA SURYA DAN BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)
Abstract
Hama merupakan musuh utama petani yang dapat merusak lahan sawah khususnya padi. Ada banyak jenis hama, terutama yang menyakiti atau mengganggu, sebelum mulai menabur dan memanen benih padi. Umumnya petani membuat orang-orangan sawah dengan tujuan untuk menangkal hama yang masuk kedalam area persawahan untuk menghindari dari serangan hama. Energi surya adalah salah satu sumber energi terbarukan yang sedang ramai dikembangkan saat ini karena Indonesia merupakan negara tropis, sehingga memiliki potensi energi surya yang sangat besar, karena tenaga surya tidak memiliki sifat polutif, tidak akan habis, serta dapat terpercaya sebagai sumber energi terbarukan dan dalam memanfaatkan energi surya tersebut terdapat teknologi yang telah diterapkan, yaitu teknologi energi surya fotovoltaik. Energi surya fotovoltaik bisa digunakan pemenuh kebutuhan berbagai kebutuhan listrik, dari kebutuhan listrik rumah tangga, pertanian hingga industri. Salah satu pemanfaatan energi surya fotovolatik untuk pertanian adalah Sistem Pendeteksi Hama (Burung dan Tikus) Bertenaga Surya dan Berbasis Internet Of Things (IOT). Ini merupakan salah satu metode untuk mengatasi permasalahan kontinuitas energi listrik yang selalu tersedia pada daerah perumahan namun tidak tersalurkan di area persawahan sehingga alat ini bekerja tanpa sumber dari PLN.Dan dengan penambahan fitur Internet of Things (IoT) berupa NodeMCU pada alat Pendeteksi Hama digunakan untuk meningkatkan nilai serta fitur dari Alat Sistem Pendeteksi Hama (Burung dan Tikus). Pada alat ini dirancang menggunakan mikrokontroler NodeMCU ESP32 yang bertujuan untuk dapat memonitoring pergerakan hama dari sebuah sensor pir dan sensor cahaya, yang dapat memberikan notifikasi pada pemilik persawahan dengan jarak jauh menggunakan smartphone yang telah terinstal aplikasi telegram. Dari hasil pengujian bahwa alat tersebut bisa bekerja sesuai sebagaimana dengan fungsi yang di inginkan yaitu mendeteksi adanya hama (Burung dan Tikus) serta mengusir hama tersebut.
Kata Kunci: Fotovoltaik, NodeMCU, Sensor PIR, Senor LDR, Internet of Things.Full Text:
PDFReferences
Anaksteiid, “anakstei.id,” 21 Maret 2021. [Online].Available:https://anakstei.id/helloworld-pada-esp32/.[Diakses4November 2021].
Didik Notosudjono. 2019. “Solar Power Plant Tracker Upgrade and MPPTControl with Internet of Things. International Conference on Applied Science, Engineering and Social Science.
Demina Habeahan, (2017). Rancang Bangun Sistem Keamanan Dengan Memanfaatkan Cahaya Laser dan LDR, Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara.
Dera, 2022. “PROTOTYPE SISTEM PENGUSIR BURUNG MENGGUNAKAN SUMBER ENERGI MATAHARI BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)”. Fakultas Teknik Elektro. Universitas Pakuan.
Engelbertus, Tomy. “Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Catu Daya Tambahan Pada Hotel Kini Kota Pontianak”. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I, No 2.
https://www.aje.co.id/pengertian-danprinsip-kerja-motor-servo
H. T. Hidayat, (2019). “Rancang Bangun Prototipe Pengusir Hama Tikus dan Burung Berbasis Internet Of Things (IOT)”, vol. 3, no. 1, pp. 235- 239.
Karim, S. (2013). Sensor dan Aktuator. Malang: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurniawan, M. I., Sunarya, U., & Tulloh, R. (2018). Internet of Things : Sistem Keamanan Rumah berbasis Raspberry Pi dan Telegram Messenger. ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi,&TeknikElektronika,6(1),1.https://doi.org/10.26760/elkomika.v6i
K. Takahashi dan M. Konagai. Amorphous Silicon Solar Cells. North Oxford Academic Publishers Ltd., 1986
Lestari, N. (2017). “Rancang Bangun Pintu Otomatis Menggunakan Arduino Uno dan PIR (Passive Infra Red) Sensor di SMP Negeri Simpang Semambang”. Jusikom, Vol 2 (2) .62-68.
Luque dan S. Hegedus. Handbook of Photovoltaic Science and
Muhama Azhar, Dkk. 2018. Implementasi Kebijakan Energi Baru dan Energi Terbarukan Dalam Rangka Ketahanan Energi Nasional.
Muhammad Bachtiar. 2006. PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA UNTUK PERUMAHAN (SOLAR HOME SISTEM). Universitas Tadulako, Palu.
Nazilah, A.N. (2018). Penggunaan Microkontroler. Yogyakarta: Politeknik PPKP.
P. Dan, I. O. Sawah, 2018. A. Alfriadi, I. Agus, G. Permana, and D. N. Ramadan, Design and Implementation of Scarecrow using PIR and Microcontroler, vol. 4, no. 3, pp. 2594-2600.
RafaelSianipar.2014“DASARPERENCANAAN PEMBANGKITLISTRIK TENAGA SURYA”. Universitas Trisakti. Volume 11. Nomor2. Halaman 61 – 78.
R. Mardiati, (2016). Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negri Sunan Gunug Djati Jl, A.H Nasution No.105 Bandung.
Sirait, F. (2015). “Sistem Monitoring Keamanan Gedung Berbasis Rasberry Pi”. Jurnal Teknologi Elektro, Vol 6(1). 55-60.
Supratmanto, D. 2016.KajianEksperimental Pengaruh Jumlah Sudu TerhadapUnjuk Kerja Turbin Helik untuk Model Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Skripsi. Universitas Lampung.
Tempongbuka, H. (2015). “Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared) dan SMS sebagai Notifikasi”. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer, Vol. 4 (6). 10-15.
Yulian Mirza, (2016). Ligh Dependent Resistant (LDR) Sebagai Pendeteksi Warna. Jurnal JUPITER, Vol.8.
Refbacks
- There are currently no refbacks.