Studi Paleoekologi Formasi Pucangan Bagian Bawah Berdasarkan Analisa Fosil Moluska Daerah Sumberaji Dan Sekitarnya Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur

ANDI MAULANA

Abstract


Paleoekologi merupakan cabang ilmu ekologi atau studi tentang hubungan antara organisme daengan lingkungan tempat hidup di masa lampau. Paleoekologi sangat berhubungan dengan geologi dan biologi.  Paleoekologi dapat menjelaskan sejarah perjalanan sedimentasi yang di dasari oleh fosil tumbuhan atau hewan yang tersedimentasikan dan terlitifikasi ditubuh batuan. Pada perkembangannya paleoekologi dapat membantu menjelaskan sejarah geologi dengan lebih baik dan terperinci.

Kandungan fosil yang cukup melimpah dapat dijumpai di tubuh batuan Formasi Pucangan. Sampel yang mengandung fosil moluska di ambil. Beberapa sampel tersebut kemudian dianalisa dan dideterminasi sesuai kaidah paleontologi. Ditambah dengan kandungan fosil moluska yang masih menempel pada batuan. Analisa stratigrafi dan kandungan fosil moluska digabungkan untuk menghasilkan kesimpulan paleoekologi dan sedimentologi dari masing-masing lokasi pengambilan sampel.

Penelitian ini bertujuan untuk  mengidentifikasi keanekaragaman kandungan moluska di Formasi Pucangan bagian bawah dan menentukan paleoekologi serta sejarah sedimentasi berdasarkan kandungan moluska pada batuan.

Dari data dan analisis yang telah dilakukan, didapatkan 2 assosiasi moluska. Berdasarkan dari ciri-ciri kedua asosiasi yaitu asosiasi arca-ostrea dan arca-tarebia Formasi Pucangan bagian bawah berada dalam satu ekologi intertidal dengan kedalaman berkisar antara 0-20 meter. Proses sedimentasi pada Formasi Pucangan bagian bawah pada mulanya berada zona breckish-marine water intertidal dan seiring berjalannya waktu sedimentasi semakin mendekat dengan darat yang dicirikan dengan berubahnya salinitas sehingga paleoekologi berubah menjadi fresh-brackish water intertidal.

 

Kata Kunci: Paleoekologi ; Sedimentasi; Moluska; Formasi Pucangan

 

 

ABSTRACT

 

Paleoecology is a branch of ecology or the study of the relationship between organisms and their living environment in the past. Paleoecology is closely related to geology and biology. Paleoecology can explain the history of sedimentation based on plant or animal fossils that have been sedimented and lithified in the rock body. In its development, paleoecology can help explain the geological history in more detail and with greater precision.

Abundant fossil content can be found in the rocks of the Pucangan Formation. Samples containing mollusk fossils were taken. Several of these samples were then analyzed and identified according to paleontological principles. Additionally, mollusk fossils still attached to the rock were included. Stratigraphic analysis and the mollusk fossil content were combined to derive paleoecology and sedimentology conclusions for each sampling location.

The purpose of this study is to identify the diversity of mollusk content in the lower Pucangan Formation and to determine the paleoecology and sedimentary history based on the mollusk content in the rocks.

Hal 1

From the data and analysis conducted, two mollusk associations were identified. Based on the characteristics of these two associations Arca-Ostrea and Arca-Tarebia. The lower Pucangan Formation is situated in an intertidal ecology with a depth ranging from 0-20 meters. The sedimentation process in the lower Pucangan Formation initially occurred in a brackish-marine water intertidal zone, and over time, the sedimentation increasingly moved closer to land, marked by a change in salinity, causing the paleoecology to shift to a fresh-brackish water intertidal zone.

 

Keywords: Paleoecology; Sedimentation; Mollusk; Pucangan Formation

Full Text:

PDF

References


Ager, D.V., 1963, Principles of Paleoecology, McGraw-Hill Book Company, London.

Altena, C. O., van R., 1938, The Marine Mollusc of the Kendeng Beds (East Java) Gastropods, Part I (Families Fissurellidae-Vermetidae inclusive), Overdr. Uit Leidsche Geologische Mededeelingen, Dool X, Leiden.

Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of Indonesia. The Hague, Martinus Nijhoff, vol. IA.

Boggs, Sam, 1995, Principles of Sedimentology and Stratigraphy, 2nd, Prentice Hall, New Jersey.

Darmoyo, dkk., 2001, The Sedimentology Pleistocene Volcaniclastic in The Lapindo Brantas Block, East Java, Majalah Geologi Indonesia, Vol. 16 no. 1, hal 15, IAGI, Jakarta

Duyfjes, J., 1938, Geologische Kaart van Java, Dients van den Mijnbouw in Nederlandsch-Indie.

Imbrie, J. & Newell, N., 1964, Approaches to Paleoecology, John Wiley and Sons, Inc., New York.

Matsuoka, K., 1988, Pliocene freshwater bivalves (Lamprotula and Cuneopsis : Unionidae) from the Iga Formation, Mie Prefecture, Central Japan, Trans. Proc. Palaent. Soc. Japan.

Nakagawa, T., 1998, Miocene molluscan fauna and paleoenvironment in the Niu Mountains, Fukui Prefecture, Central Japan, Science reports, vol. 19, section B, The Institute of Geoscience University of Tsukuba, Japan.

Noya, Y. dkk., 1992, Geologi Lembar Mojokerto, Jawa, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi, Dirjen Geologi Dan Sumberdaya Mineral, Bandung.

Pandita, H., 2003, Paleoekologi Pleistosen Zona Kendeng Jawa Timur di Daerah Jombang dan Mojokerto di Tinjau Dari Kandungan Fosil Moluska, Thesis Magister, Dept. Teknik Geologi Prog. Pasca Sarjana, ITB, Bandung.

Parker, R. H., 1956, Macro-Invertebrate Assemblages As Indicators of Sedimentary Environments in East Mississippi Delta Region, Bulletin of The AAPG Vol. 40, No. 2. California

Pringgoprawiro, H., 1983, Biostratigrafi dan Paleogeografi Cekungan Jawa Timur Utara, suatu pendekatan baru, Disertasi Doktor ITB, Tidak dipublikasi, Institut Teknologi Bandung.

Stanley, S.M., 1970, Relation of Shell Form to Life habits of the Bivalvia (Mollusca), The Geological Society Of America, Inc, Colorado.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.