IDENTIFIKASI TINGKAT PELAYANAN TROTOAR DAN KENYAMANAN PEJALAN KAKI DI KAWASAN KANTOR PEMERINTAHAN DAERAH (PEMDA) CIBINONG KABUPATEN BOGOR

KHALIZAH HASIBUAN

Abstract


Sarana dan prasarana pejalan kaki sangat dibutuhkan untuk menunjang kenyamanan bagi masyarakat dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari sebagai alternatif menuju tempat tujuan.Penelitian ini diadakan di kawasan Perkantoran Pemerintahan Daerah (Pemda) Cibinong Kabupaten Bogor.Kawasan Pemda Cibinong Kabupaten Bogor difungsikan sebagai aktivitas roda pemerintahan. sehingga perlu didukung dengan kenyamanan fasilitas pejalan kaki. Tujuan dari dilakukan penelitian ini untuk mengetahui kondisi eksisting di kawasan kantor Pemda Cibinong ditinjau dari beberapa faktor antara lain sirkulasi pejalan kaki, ukurandan bentuk trotoar,keamanan trotoar baik dari kemungkinan apapun, kebersihan dan keindahan sekitar trotoar, dan juga keteduhan sekitar trotoar,mengetahui pendapat respondenmenyangkut kenyamanan pejalan kaki di kawasan kantor Pemda Cibinong dan dikaitkan dengan kebijakan Pemda Cibinong, tingkat pelayanan trotoar di kawasan kantor Pemda Cibinong. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan pembagian kuesioner secara accidental sampling kepada pejalan kaki yang melewati kawasan kantor Pemda Cibinong dengan sampling error 10% maka didapatkan 98 responden dihari kerja dan 98 responden dihari libur.Metode penghitungan a) tabulasi angket b) metode perhitungan tingkat kenyamanan pejalan kaki terhadap trotoar berdasarkan dari 6 variabel diatas.Metode analisis deskriftif di dapat dari hasil survei lapangan dan foto selain itu dengan memakai peraturan pemerintah sebagai acuan standarisasi perhitungan tingkat LOS berdasarkan “Tingkat Arus” dan V/C Rasio,metode analisa kebijakan yang dilakukan dengan cara membandingkan kesesuaian kondisi eksisting trotoar dengan beberapa kebijakan yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2006 dan Dirjen Binamarga Tahun 1990 yaitu belum mencapai hasil yang maksimum. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis deskriftif persentase mengenai persepsi pejalan kaki tentang kenyamanan diketahui bahwa variabel penunjang kenyamanan pejalan kaki yang paling prioritas menurut responden adalah sirkulasi, dengan hasil analisis presentasi zona 1 memperoleh hasil sebesar44% menunjukkan Kurang Nyaman, zona 2 memperoleh hasil sebesar 41% menunjukkan masih Kurang Nyaman, dan Zona 3 memperoleh hasil sebesar 34% menunjukkan masih kurang nyaman. Berdasarkan perhitungan LOS mendapatkan hasil V/C Rasio zona 1 tipe LOS A, zona 2 tipe LOS A dan Zona 3 tipe LOS A.

 

 

Kata kunci: kenyamanan, pejalan kaki, trotoar


Full Text:

PDF

References


Badaru S. 2010. Identifikasi Kenyamanan Pejalan Kaki Dalam Menggunakan Trotoar Di Sekeliling Kebun Raya Bogor. (Tugas Akhir). Bogor : Fakultas Teknik Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pakuan.

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor, 2008, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025,Cibinong.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kecamatan Cibinong . 2012. Kecamatan Cibinong Dalam Angka 2013. Cibinong

[Dephub] Departemen Perhubungan, 1993, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 1993 Tentang Penggunaan Trotoar, Jakarta.

[Dephub] Departemen Perhubungan, 1993, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan,Jakarta.

[Dephub] Departemen Perhubungan Darat Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1997, Nomor:SK.43/AJ007/DRJD/97 Tentang Rekayasa Fasilitas Pejalan Kaki Di Wilayah Kota, Jakarta.

[Dep. PU] Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Teknik, 1995, NO. 011/T/BT/1995 Tentang Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, Jakarta.

[Dep. PU] Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembinaan Jalan Kota, 1990, NO. 004/T/BNKT/1990Tentang Petunjuk Tertib Pemanfaatan Jalan, Jakarta.

[Dep. PU] Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Teknik, 1999, Standar Departemen Pekerjaan Umum Nomor: 032/T/BM/1999 Tentang Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki Pada Jalan Umum, Jakarta.

[Dep. PU] Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta : Direktorat Jendral Penataan Ruang.

[Dep P&K] Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan., 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi II, Jakarta: Balai Pustaka.

Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor, 2010, Rencana Pengembangan Kawasan Cibinong Raya Tahun Anggaran 2010,Cibinong.

Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor, 2006, Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Ketertiban Umum, Cibinong.

[DLLAJ] Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 2014. Data Angkutan Umum Kecamatan, Cibinong.

Fruin, JJ, 1979, Pedestrian Transportation :Planning Operasion and Management. London, Prentice Hall.

Hakim, R., dan Hardi, U., 2003. Komponen Perancangan Arsitektur Lanseka,.Jakarta: Bumi Aksara.

Muhammad Bilal.2014. Identifikasi Kenyamanan Trotoar Bagi Pejalan Kaki di Sepanjang di Jalan Kapten Muslihat,Jalan H. Juanda dan Jalan Sudirman Bogor Tengah di Kota Bogor. (tugas Akhir). Bogor: Fakultas Teknik, Universitas Pakuan Bogor

National Research Council (Washington), Transportation Research Board, 2000. Highway Capacity Manual, Washington, University Of Michigan.

Restu Dwicahyani.2012. Identifikasi Kenyamanan Pejalan Kaki di Sepanjang Jalan Pajajaran Kota Bogor. (tugas Akhir). Bogor: Fakultas Teknik, Universitas Pakuan Bogor.

Singarimbun M. dan Handayani T. 1987. Pembuatan Kuesioner, di dalam: Metode Penelitian Survey Singarimbun, M. dan Efendi S. (Ed), Jakarta: LP3ES..

Transportation Research Board (TRB). 2000. Highway Capacity Manual, National Research Council, Washington, DC.

Wikipedia Indonesia, trotoar, http://id.wikipedia.org/wiki/Trotoar, di akses 15 Desember 2014.

Wikipedia Indonesia, kebersihan, http://id.wikipedia.org/wiki/kebersihan, di akses Desember 2014.

Wikipedia Indonesia, keamanan, http://id.wikipedia.org/wiki/keamanan, di akses 15 Desember 2014.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.