PENGEMBANGAN KONSEP KOTA BERKETAHANAN PADA INFRASTRUKTUR BERBASIS AIR STUDI KASUS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT
Abstract
Kawasan perkotaan mengalami kerentanan sebagai dampak dari perkembangan kota yang dipengaruhi oleh permasalahan penyediaan infrastruktur dan layanan di bidang sumber daya air khususnya air minum, air limbah, dan air limpasan guna meningkatkan kesehatan, akses universal, setara, layak aman dan terjangkau, melindungi, berketahanan dan berkelanjutan pada saat kondisi bencana dan terhadap kondisi perubahan iklim. Kota Jakarta Pusat adalah salah satu kota yang berupaya dalam mewujudkan Kota Berketahanan melalui penyediaan infrastruktur sumber daya air yang berketahanan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi eksisting infrastruktur air minum, air limbah, dan air limpasan kota di Kota Jakarta Pusat berdasarkan kriteria infrastruktur sumber daya air berketahanan; Menganalisis persepsi dan harapan masyarakat terkait pengembangan infrastruktur air minum, air limbah, dan air limpasan kota yang berketahanan di Kota Jakarta Pusat; mengidentifikasi tantangan infrastruktur air minum, air limbah, dan air limpasan kota eksisting dalam menunjang ketahanan kota di Kota Jakarta Pusat. Metode penelitian yang dilakukan antara lain metode pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat tentang infrastruktur sumber daya air eksisting dengan mengacu pada kriteria. Sedangkan metode analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menghasilkan bahwa berdasarkan kondisi eksisting, pencapaian kriteria kecamatan dengan Infrastruktur Sumber Daya Air Berketahanan yaitu Kecamatan Gambir dan Kecamatan Menteng. Berdasarkan persepsi kebutuhan dan harapan masyarakat, dengan menilai seluruh kecamatan di Kota Jakarta Pusat sangat membutuhkan pemenuhan kriteria infrastruktur sumber daya air berketahanan dan perlu peningkatan terhadap kondisi eksisting. Tantangan infrastruktur berbasis air di Kota Jakarta Pusat harus meningkatkan kualitas ketersediaan infrastruktur untuk penyediaan dan pengolahaan penggunaan air yang lebih berketahanan, serta peningkatan kualitas pelayanan untuk akses dan kemudahan masyarakat dalam menjangkau penggunaan infrastruktur sumber daya air yang lebih berketahanan.
Kata kunci : Infrastruktur Sumber Daya Air, Kota Berkelanjutan, Kota Berketahanan, SDGS
Full Text:
PDFReferences
Amalia, B.I. dan Sugiri, Agung. 2014. Ketersediaan Air Bersih dan Perubahan Iklm: Studi Krisis Air di Kedungkarang Kabupaten Demak. Jurnal Teknik PWK Vol. 3 (2)
[BAPPENAS] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2015. Pengembangan Kota Cerdas di Indonesia. Jakarta: Bappenas.
[BPS JAKARTA PUSAT] Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Pusat. 2018. Kota Jakarta Pusat Dalam Angka Tahun 2018. Jakarta: BPS Kota Administrasi Jakarta Pusat.
Machdar, Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran: Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Meerow, Sara. 2016. Comparing Conceptualizations of Urban Climate Resilience in Theory and Practice. Jurnal Perencanaan Kota Berkelanjutan. Vol 147: 38-49.
[SEMARANG TANGGUH] Sekretariat Semarang Tangguh. 2016. Semarang Tangguh Bergerak Bersama Menuju Semarang Tangguh. Semarang:
[THE ROCKEFELLER FOUNDATION] The Rockefeller Foundation. 2015. City Resilience Framework. London: ARUP.Sekretariat Semarang Tangguh.
[UN-HABITAT] United Nations Human Settlements Programme. 2012. State of the World Cities 2012/2013: Prosperity of Cities. Nairobi: UN-Habitat.
[UNISDR] United Nations Office for Disaster Risk Reduction. 2017. Disaster Resilience Scorecard for Cities. Genewa: UNISDR.
Refbacks
- There are currently no refbacks.