PENGEMBANGAN OBJEK DAYA TARIK WISATA (ODTW) DI KECAMATAN NANGGUNG KABUPATEN BOGOR
Abstract
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Kabupaten Bogor memiliki alam yang sangat potensial untuk dijadikan objek wisata salah satunya adalah Kecamatan Nanggung. Kecamatan Nanggung termasuk ke dalam salah satu wilayah geopark pongkor. Sebagian wilayah Kecamatan Nanggung termasuk kedalam kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Kecamatan Nanggung memiliki 2 jenis wisata yang menjadi daya tarik yaitu wisata alam dan wisata budaya. Potensi-potensi wisata tersebut tersebar di beberapa desa di Kecamatan Nanggung dengan aksesibilitas yang belum memadai serta belum dipasarkan secara optimal sehingga objek wisata di Kecamatan Nanggung memerlukan pengembangan kawasan wisata yang terpadu. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mengidentifikasi potensi objek wisata di Kecamatan Nanggung; (2) mengidentifikasi permasalahan objek wisata di Kecamatan Nanggung. Metode Analisis yang digunakan adalah Analisis Objek Daya Tarik Wisata dengan parameter daya tarik, Aksesibilitasn Fasilitas dan Pemasaran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa objek wisata yang potensial adalah kawasan wisata cikaret. Pada keempat parameter yang telah ditentukan untuk diuji, kawasan wisata cikaret memiliki 2 (dua) parameter yang potensial yaitu parameter aksesibilitas dan pemasaran. Kawasan wisata cikaret yang memiliki nilai parameter tertinggi sebesar 17,26 untuk parameter aksesibilitas, dengan kondisi jalan yang baik dapat mempermudah wisatawan menuju lokasi. Kawasan wisata cikaret sudah memaksimalkan usaha dalam mempromosikan objek wisata, dengan terdapatnya ulasan di berbagai website/blog dan sosial media. Sedangkan objek wisata yang kurang potensial ialah yang memiliki nilai total parameter terkecil yaitu curug citamiang. Pada keempat parameter yang diukur curug citamiang memiliki 3 kelemahan yaitu dalam parameter daya tarik, fasilitas dan pemasaran. Hal ini diperkuat berdasarkan kondisi eksisting curug citamiang itu sendiri, yang dimana objek ini sebenarnya sudah tidak aktifnya lokasi sebagai objek wisata yang disebabkan oleh mengecilnya aliran air serta tidak terawatnya fasilitas dan kebersihan pada lokasi yang menyebabkan curug citamiang kurang diminati oleh pengunjung. Kurangnya promosi yang dilakukan pada objek wisata yang menyebabkan kurangnya informasi mengenai objek wisata curug citamiang.
Kata Kunci: Kawasan Wisata, Pengembangan Pariwisata, ODTW.
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Edi. 2011. Pengembangan Wisata Alam di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Adhitya, Muhammad Reza. 2016. Perbandingan Potensi dan Kendala Objek Wisata Pantai Pulau Manuk dan Tanjung Layar di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Bogor: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan.
[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah. 2016. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036. Kabupaten Bogor: BAPPEDA.
[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah. 2013. Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.
[BPS] Badan Pusata Statistik. 2017. Kecamatan Nanggung Dalam Angka 2017. Kabupaten Bogor: BPS
[BPS] Badan Pusata Statistik. 2018. Kabupaten Bogor Dalam Angka 2018. Kabupaten Bogor: BPS
Damanik, J. danWeber G. H. 2006. Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi. Edisi I. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Dheni Juli Hasim, ST. 2019. “Pariwisata di Kecamatan Nanggung”. Hasil Wawancara Pribadi: 16 Februari 2019, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor.
[DIRJEN PHKA] Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2003. Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA). Bogor
Ginting, Irena Astria. 2015. Penelitian dan Pengembangan Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam di Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit. Medan: Program Studi kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Gunawan. 1997. Planning Sustainable Tourism. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Hadinoto, Kusudianto. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. UI Press. Jakarta.
Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Laeli, Sofya. 2014. Analisis Cluster dengan Average linkage Method dan Ward’s Method untuk Data Responden Nasabah Asuransi Jiwa Unit Link. Yogyakarta: Program Studi Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurhayadi, Dedi. 2018. Potensi Kawasaan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung Sebagai Destinasi Pariwisata Unggulan di Kabupaten Pandeglang. Universitas Pakuan.
Oktanti, Mustafia. 2012. Penentuan Wisata Berdasarkan Potensi Objek di Kabupaten Kulonprogo Melalui Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Surakarta: Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pendit NS. 1994. Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Indonesia.
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kepariwisataan. 2013. Bogor.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional 2010-2025. 2011. Jakarta.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Taman Bumi (Geopark). Jakarta
Razak Abdullah dan Supriharjo Rimadewi. 2013. Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu di Kepulauan Seribu. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1: C14-C19
Soekadijo. 2000. Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suwartono Gamal. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Publishing.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
Yoeti A Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa
Refbacks
- There are currently no refbacks.