ARAHAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN KEBANG CIRAWAS KABUPATEN BANYUMAS
Abstract
Pengembangan kawasan minapolitan merupakan salah satu konsep pengembangan wilayah dengan mengembangkan kawasan perdesaan menuju kota-kota kecil berbasis perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan kawasan perdesaan. Melalui kebijakan KEP.39/MEN/2011 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan, telah ditetapkan 223 Kabupaten/Kota menjadi kawasan minapolitan termasuk salah satunya adalah Kabupaten Banyumas. Sementara kebijakan regional melalui Peraturan Bupati No. 39 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Kawasan Minapolitan Tahun 2013-2018, menetapkan kawasan minapolitan di Kabupaten Banyumas dengan nama Kebang Cirawas. Dengan berakhirnya tahapan perencanaan minapolitan di Kabupaten Banyumas maka perlu dilakukan evaluasi dan penyusunan rekomendasi strategi selanjutnya. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Mengevaluasi program pada rencana induk kawasan minapolitan; 2) Mengetahui kesesuaian kondisi eksisting kawasan minapolitan terhadap kriteria pada pedoman kawasan minapolitan; dan 3) Merumuskan arahan pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Banyumas. Metode analisis menggunakan metode gap analysis, pertampalan peta, analisis deskriptif dan SWOT (strength, weaknesses, threats, opportunities). Berdasarkan analisis, diketahui bahwa hasil evaluasi program rencana induk minapolitan telah mencapai keberhasilan sebesar 68,02% dengan jumlah program terlaksana sebanyak 65 dari 86 program dan termasuk ke dalam kategori program cukup memuaskan; sementara kesesuaian kawasan terhadap kriteria kawasan minapolitan telah memenuhi 36 kriteria dari 40 kriteria kesesuaian kawasan minapolitan atau presentase kesesuaian sebesar 90%. Adapun rekomendasi strategi pengembangan selanjutnya dilakukan berdasarkan 4 tujuan pengembangan yaitu (1) Mengembangkan kawasan minapolitan yang produktif dan berdaya saing; (2) Mengembangkan kerjasama dan peluang investasi di bidang perikanan; (3) Mengembangkan infrastruktur pemasaran produk dan informasi data perikanan; dan (4) Meningkatkan kapasitas produksi dan sumber daya manusia dalam pengembangan produk perikanan.
Kata Kunci : Arahan Pengembangan, Kawasan Minapolitan, Tingkat Kesesuaian
Full Text:
PDFReferences
Ambasari, Lia., Gandasasmita, Komarsa., dan Sudadi, Untung. 2013. Strategi Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya di Kabupaten Lampung Timur. Bogor : Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
Aslichati, Lilik., Prasetyo, Bambang., dan Irawan, Prasetya. 2008. Metode Penelitian Sosial. Pamulang : Penerbit Universitas Terbuka
[BAPPELITBANGDA] Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Banyumas. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyumas Tahun 2011-2031. Banyumas
[BAPPELITBANGDA] Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Banyumas. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2018. Banyumas
Direktorat Pengembangan Permukiman. 2012. Agropolitan dan Minapolitan : Konsep Kawasan Menuju Keharmonisan. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum
[DISNAKKAN] Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas. Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2018. Banyumas
[DISNAKKAN] Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas. Profil Kawasan Minapolitan Kabupaten Banyumas. 2016. Banyumas
Djunaidah, I,S. (2012). Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Minapolitan. Makalah yang disajikan dalam Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi. Bogor : Mei 2012
Fauzi, Akhmad., dan Anna, Suzy. 2005. Pemodelan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan : Untuk Aanalisis Kebijakan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Jayadinata, J.T. 1992. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan & Perkotaan. Bandung : Penerbit ITB
Kamuli, Sukarman. 2014. Jurnal Sosial dan Pembangunan MIMBAR. Evaluasi tentang Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Gorontalo Utara, 1 (p.53-61)
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.18/MEN/2011 tentang Pedoman Umum Minapolitan. 2011. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Jakarta
Kusvita, T.S. 2013. Evaluasi dan Strategi Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Bogor. Bogor : Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
Luhur, E.S., dkk. 2014. Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Analisis Konektivitas Kelautan dan Perikanan antar Wilayah Pulau Utama di Indonesia, 4 (p.25-42)
Nasution, Zahri., dan Sunarno, M.T.D. 2012. Pengembangan Minapolitan Berbasis Perairan Umum Daratan. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
Nugraha, Geri., Dewi, I.K., dan Sunaryadi, Agus. 2015. Identifikasi Potensi dan Kendala Kawasan Minapolitan Palabuhanratu. Bogor : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pakuan
Rudiono., Harsasto, Priyatno., Taufiq, Ahmad. 2013. Jurnal Ilmu Pemerintahan. Evaluasi Pelaksanaan Program Minapolitan Tahun 2009-2011 di Kabupaten Banyumas, 1 (p.1-8)
Sutardjo, S.C., dkk. 2013. Pengembangan Kawasan Minapolitan. Jakarta : Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan
Sutardjo, S.C., dkk. 2013. Pengembangan Kawasan Minapolitan. Jakarta : Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan
Sutikno dan Maryunani. 2007. Journal of Indonesian Applied Economics. Analisis Potensi dan Daya Saing Kecamatan Sebagai Pusat Pertumbuhan Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) Kabupaten Malang, 1, (p.1-17)
Suryawati, S.H., dan Purnomo, A.H. 2011. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Analisis Ex-Ante Keberlanjutan Program Minapolitan, 6 (p.61-81)
Wahyuni, Noor. (2014). GAP ANALYSIS. [Online] Diakses melalui http://qmc.binus.ac.id/2014/09/28/g-a-p-a-n-a-l-y-s-i-s/[02/11/2018 11:02:58]
Refbacks
- There are currently no refbacks.