Identifikasi Kondisi Eksisting Dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (Rth) Di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor
Abstract
Kemajuan perekonomian dan peningkatan jumlah penduduk di Kota Bogor mendorong meningkatnya kebutuhan penduduk akan lahan untuk pemukiman dan sarana perekonomian, seperti sarana transportasi, industri, dan lainnya. Keadaan ini menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi lahan terbangun (permukiman, industri, dll). Kecamatan Bogor Timur merupakan sebagai penyeimbang ekosistem di Kota Bogor sehingga perlu adanya kelestarian di kecamatan ini. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kondisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta kebutuhannya di wilayah Kecamatan Bogor Timur berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, Metode penelitian meliputi data primer yang terdiri dari observasi lapangan, mengumpulkan data sekunder melalui buku literatur serta analisis Geographic Information System (GIS). Hasil analisis menunjukan bahwa kondisi Kecamatan Bogor Timur sudah memenuhi 30% dari luas wilayah administrasi akan tetapi proporsinya belum terpenuhi 10% RTH Privat dan 20% RTH Publik. Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) eksisting seluas 529,23 Ha atau 44,33% terdiri dari 57,33 Ha untuk RTH Publik dan 471,90 Ha untuk RTH privat dari luas wilayah Kecamatan Bogor Timur 1197 Ha, sedangkan hasil dari kebutuhan RTH di Kecamatan Bogor Timur, kebutuhan yang sesuai di terapkan di wilayah kecamatan Bogor Timur yaitu kebutuhan netralisasi karbon dioksida (CO²) dengan menyediakan luas kebutuhan yaitu 575,1 Ha, dalam hal ini Kecamatan Bogor Timur belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Kata kunci : Eksisting, Kecamatan bogor timur, Ruang terbuka hijau
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2005. Kecamatan Dalam Angka Tahun 2006 – 2012. Bogor.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor. 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 2009-2029. Bogor.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor. 2012. Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Bogor Tahun 2012-2032. Bogor.
Budiman, A. 2010. Analisis Manfaat Ruang Terbuka Hijau untuk Meningkatkan Kualitas Ekosistem Kota Bogor dengan Menggunakan Metode GIS. Skripsi. Jurusan Arsiterktur Lansekap, Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Carpenter, Philip L, et, al. 1975. Plants in The Landscape. W.H Foreman & Company, San Fransisco.
Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 1988. Instruksi Menteri Dalam Negeri republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan, Depdagri. Jakarta.
Grey, Jane W. and Frederick, C. D. 1978. Urban Forestry. Jhon Wiley & sons Book Company, Inc. New York
Hakim, R. dan Utomo H. 2003. Komponen Perencanaan Arsitektur Lansekap, Prinsip-unsur dan Aplikasi Desain. Jakarta
Joga, N. dan Ismaun, I. 2011. RTH 30% Resolusi (Kota) Hijau. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum. 2008. Peraturan Menteri Pkerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 - Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Perkotaan. Jakarta.
Laksamita, Intan. 2009. Kajian Proyeksi Luas Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kota Bogor dan Arahan Pola Penyebarannya. Tugas Akhir, Program Studi Arsiterkrur Lansekap, IPB. Bogor.
Sujarto D. 1989. Faktor Sejarah Perkembangan Kota dalam Perencanaan Perkembangan Kota. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB. Bandung.
Refbacks
- There are currently no refbacks.