IDENTIFIKASI KONDISI EKSISTING SEBARAN OBJEK WISATA GEOPARK PONGKOR KECAMATAN TENJOLAYA KABUPATEN BOGOR

MAHARDIKA SURYASANTOSA

Abstract


Saat ini Indonesia masuk sebagai anggota UNESCO Global Geopark Network dengan 4 Geopark, dimana dimasa depan direncanakan Geopark Nasional Pongkor. Pengembangan kawasan Geopark Nasional Pongkor merupakan salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Bogor. Geopark Nasional Pongkor, salah satunya Kecamatan Tenjolaya dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang dalam pengembangannya untuk melestarikan warisan geologi, menaikkan perekonomian, serta mensejahterakan masyarakat sekitar. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kondisi eksisting sebaran objek wisata Kawasan Geopark Pongkor Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan adalah observasi lapangan, wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian berdasarakan kondisi eksisting bahwa terdapat 13 objek wisata yang berasa di Kawasan Geopark yaitu komplek situs cibalay, curug luhur, curug ciampea, curug cipeuteuy, sumber air panas tarik kolot, wisata jambu merah desa gunung malang, wisata edukasi budidaya udang hias, taman kupu-kupu, sumber air panas tarik kolot, wisata jambu merah desa gunung malang, wisata edukasi budidaya udang hias, taman kupu-kupu. Terdapat 3 klasifikasi penunjang Geopark Pongkor yaitu dari segi atraksi/daya tarik, Aksesibilitas dan Amenitas. Salah satunya yang menjadi wisata unggulan di Kecamatan Tenjolaya yaitu Bogor Tenjolaya Park. Dengan harga tiket masuk yang cukup terjangkau yaitu Rp.20.000 wisatawan sudah dapat mengunjungi banyaknya destinasi yang ada di objek wisata Bogor Tenjolaya Park.  Area seluas 20 Ha ini menyajikan konsep kawasan pertanian organik terpadu (Integreated organic farming) yang mencakup kebun organik seperti kebun buah naga, kebun kopi, kebun jambu cristal, dan sawah. Perikanan dan hewan ternak seperti ayam, kambing, dan sapi. Serta penakaran dan peragaan koleksi satwa eksotis yang dapat dijadikan “Mini Zoo” Selain itu  Bogor tenjolaya park juga dilengkapi dengan wahana untuk berfoto, wahan edukasi dan outbound, camping ground, serta fasilitaas penginapan, gathering, dan meeting, bahkan yang jadi pembeda diantara destinasi lainnya adalah keberadaan Landasan Helipkopter yang menjadi wahana favorit bagi pengunjung.

Kata Kunci : Geopark Pongkor, Sebaran Objek Wisata, Bogor Tenjolaya Park


Full Text:

PDF

References


[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah. 2016. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036. Kabupaten Bogor: BAPPEDA.

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah. 2013. Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.

[BPS] Badan Pusata Statistik. 2020. Kabupaten Bogor Dalam Angka 2020. Kabupaten Bogor: BPS

A.Yoeti. 2002. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Cetakan Pertama Pradnya Paramita. Jakarta

Oktariadi, Oki.2014. Geopark Dan penataan Ruang. Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral.Jakarta

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun Tentang Pengembangan Kawasan Geopark di Daerah Provinsi Jawa Barat

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Pengembangan Taman Bumi (Geopark)

Setiawan, Ida Bagus Dwi. 2015. Identifikasi Potensi Wisata Beserta 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary) di Dusun Sumber Wangi, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Denpasar: Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Denpasar.

Sugiama, A. Gima. 2011. Ecotourism: Pengembangan Pariwisata berbasis konservasi alam. Bandung: Guardaya Intimarta.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Penerbit Andi Yogyakarta

Unesco Convention.2004. on the Protection and Promotion of the Diversity of CulturalExpressions.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.