IDENTIFIKASI KEMACETAN DI SIMPANG GAPLEK KECAMATAN PAMULANG KOTA TANGGERANG SELATAN
Abstract
Kota Tangerang Selatan memiliki tingkat kegiatan yang tinggi sebagai kawasan yang menjadi pertemuan dari pusat kegiatan dan pertemuan antar kota sehinga terjadi permasalahan pada sistem transpsortasi seperti kemacetan dapat terjadi dan menghambat pendistribusian serta lalu lintas, sehingga perlu adanya penanganan masalah transportasi dengan Identifikasi Kemacetan di Simpang Gaplek Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor faktor penyebab permasalahan lalu lintas jalan di Simpang Gaplek, mengidentifikasi karekteristik pergerakan lalu lintas yang melalui ruas jalan di Simpang Gaplek, mengidentifikasi tingkat pelayanan jalan pada Simpang Gaplek. Metode yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif, kualitatif dan analisis deskriptif dengan menghasilkan data seperti faktor-faktor peyebab permasalahan lalu lintas, kemudian diketahui karakteristik lalu lintas kendaraan seperti volume lalu lintas, kapasitas jalan, dan kecepatan rata rata sehingga dapat diketahui tingkat pelayanan jalan di Simpang Gaplek. Dari hasil penelitian diidentifikasi bahwa faktor-faktor peyebab permaslahan lalu lintas di kawasan Simpang Gaplek adalah fasilitas pendukung jaringan jalan yang sudah tersedia tetapi belum cukup lengkap selain itu karena terjadinya peyempitan badan jalan, tingginya volume lalu lintas dan lokasi simpang berada pada akses keluar masuk kendaraan dari pusat kegiatan serta lokasi simpang berada di jalur utama penghubung antar kota. Untuk karakteristik lalu lintas kendaraan di kawasan Simpang Gaplek berdasarkan hasil analisis volume lalu lintas di hari libur, jam puncak terdapat di JL.RE Martadinata pada pukul 08.00-09.00 sebesar 4.437 ken/jam atau 2.365 smp/jam, sedangkan pada hari kerja terdapat di JL.RE.Martadinata pada pukul 17.00-18.00 sebesar 4.233ken/jam atau 2.123 smp/jam. Untuk tingkat pelayanan jalan jam puncak terdapat di JL.RE.Martadinata dan JL.Moh Toha yang memiliki tingkat pelayanan E (Volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitas, arus stabil dan kecepatan terkadang terhenti) karena meskipun V/C rationya rendah yaitu 1,57 dan 1,80 namun kecepatan rata-rata pada jam puncaknya hanya 21 km/jam dan 23,5 km/jam, Sedangkan JL.Pondok Cabe dan JL.Dr.Setia Budi, tingkat pelayanannya adalah F yang berarti arus dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan- hambatan yang besar karena meskipun memiliki V/C ratio rendah yaitu 0,72 dan 0,65 namun kecepatan rata-ratanya hanya mencapai 20 km/jam dan 21 km/jam yang menandakan telah terjadi perlambatan pada arus lalu lintasnya. Saran yang disusun oleh penulis adalah penambahan rambu sesuai dengan kebutuhan simpang empat, pembuatan pulau jalan dan menambah kelengkapan jalan seperti zebra cross dan atau pelican crossing.
Kata Kunci : Lalu lintas, Simpang, Kemacetan, Transportasi.
Full Text:
XMLReferences
Effendi, Sofian. 2006. Metode Penelitan Survey. Jakarta: Pustaka LP3ES.
Fruin, John. J. 1979. Transportasi Pejalan Kaki. London: Prentice Hall Inc.
F Fauzan Kamil, 2009, Identifikasi Faktor-faktor Penyebab Kemacetan Di Jalan Raya Leuwiliang Kabupaten Bogor, Tugas Akhir Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pakuan Bogor.
I Merliana, 2006, Identifikasi Permasalahan Transportasi di Pusat Kota Pandeglang, [Tugas Akhir] Bogor : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Pakuan.
Jaya Purnama G. N, 2010, Dampak Volume Angkutan Umum Terhadap Lalu Lintas Disekitar Pasar Gunung Batu Bogor, [Tugas Akhir] Bogor : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Pakuan.
Khisty C. Jotin dan Lall B. Kent. 1986. Dasar – Dasar Rekayasa Transportasi. Jakarta: Erlangga.
Miro, Fidel. 2002. Perencanaan Transportasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mirlansyah, 2011, Kajian Terhadap Karakteristik Pergerakan Kendaraan Dan Tingkat Pelayanan Jalan di Persimpangan Parung Kecamatan Parung Kabupaten Bogor, [Tugas Akhir] Bogor : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Pakuan.
National Research Council. 1985. “Highway Capacity Manual”. Universitas Michigan: Transportation Research Board.
Oglesby Clarkson H. dan Hicks R. Gary. 1988. Teknik Jalan Raya. Jakarta: Erlangga.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota.
Riqih Abduhu Nur, 2014, Identifikasi Kemacetan Di Jalan Raya Serang Kecamatan Balaraja Kabupaten Tanggerang, Tugas Akhir] Bogor : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Pakuan.
Tamin Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: ITB.
Wahab, Abdul. 2009. “Dampak Peningkatan Kualitas Jalan Lingkar Barat Enrekang Terhadap Pengembangan Kawasan Pertanian”. Tesis Tidak Diterbitkan. Program Magister Pembangunan Wilayah dan Kota. Semarang : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : PP 34 Tahun 2006 Tentang Jalan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Di Jalan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 Tentang Tata Ruang
Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Jalan
Refbacks
- There are currently no refbacks.