ANALISIS PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS PASIR CITARIK (SUKABUMI) DAN PASIR JEBROD (CIANJUR)
Abstract
Beton ialah campuran antara semen Portland atau semen hidrolis lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan sehingga membentuk massa yang kuat, padat dan stabil. Agregat merupakan salah satu material pembentuk beton dengan komposisi agregat dalam campuran beton berkisar 70% - 75%. Pasir merupakan salah satu jenis agregat halus yang biasa digunakan untuk membuat beton, baik pasir dari sungai, pasir dari letusan gunung berapi, pasir buatan ataupun pasir galian. Pasir Citarik merupakan jenis agregat halus yang berasal dari aliran sungai Citarik di Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, sedangkan pasir Jebrod merupakan jenis agregat halus yang berasal dari galian tanah di Desa Cibinong Hilir Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur dimana kedua jenis pasir tersebut belum diketahui kualitasnya terutama dari segi kuat tekan beton yang dihasilkan.
Penelitian yang dilakukan ialah studi eksperimental dengan terlebih dahulu melakukan pengujian kelayakan kedua jenis pasir tersebut sebagai material pembentuk beton. Benda uji yang digunakan ialah beton dengan menggunakan pasir Citarik dan beton dengan menggunakan pasir Jebrod untuk mengetahui perbandingan kuat tekan beton yang dihasilkan dari kedua jenis beton tersebut. Bahan material yang digunakan untuk membuat benda uji ialah pasir Citarik, pasir Jebrod, semen Portland tipe I, agregat kasar berupa batu pecah dan air. Benda uji yang digunakan untuk pengujian kuat tekan berbentuk silinder dengan diameter 150 mm serta tinggi 300 mm.
Hasil pengujian kuat tekan pada umur 7 hari dengan beton menggunakan pasir Citarik memiliki nilai kuat tekan rata-rata 3,662 MPa dan beton menggunakan pasir Jebrod memiliki nilai kuat tekan rata-rata 7,079 MPa. Pengujian kuat tekan pada umur 14 hari dengan beton menggunakan pasir Citarik memiliki nilai kuat tekan rata-rata 5,305 MPa dan beton menggunakan pasir Jebrod memiliki nilai kuat tekan rata-rata 9,420 MPa. Pengujian kuat tekan pada umur 28 hari dengan beton menggunakan pasir Citarik memiliki nilai kuat tekan rata-rata 6,249 MPa dan beton menggunakan pasir Jebrod memiliki nilai kuat tekan rata-rata 9,836 MPa. Perbandingan kuat tekan rata-rata beton menggunakan pasir Citarik dengan beton menggunakan pasir Jebrod ialah 1 : 1,93 pada umur beton 7 hari. Perbandingan kuat tekan rata-rata beton menggunakan pasir Citarik dengan beton menggunakan pasir Jebrod ialah 1 : 1,78 pada umur beton 14 hari. Perbandingan kuat tekan rata-rata pada umur 28 hari beton menggunakan pasir Citarik dengan beton menggunakan pasir Jebrod ialah 1 : 1,57.
Kata kunci : Beton pasir Citarik, Beton pasir Jebrod, perbandingan kuat tekan
Full Text:
PDFReferences
Amalina, Tiara Nur. (2018). Pengaruh Penambahan Serat Bendrat Pada Beton Bubuk Reaktif Terhadap Kuat Lentur. Bogor : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan.
Asmara, Frans Jovian. (2019). Analisis Perbandingan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Beton Menggunakan Pasir Sungai Batangasai Dan Pasir Sungai Batanghari. Jambi : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Batanghari.
Kelebihan dan Kekurangan Beton Sebagai Bahan Konstruksi. (2016). Diakses pada 11 April 2022, dari http://irvancivil19.blogspot.com/2016/11/kelebihan-dan-kekurangan-beton-sebagai.html?m=1
Macam dan Jenis-jenis Pasir. (2017). Diakses pada 10 Mei 2022, dari https://www.situstekniksipil.com/2017/10/tekban-macam-dan-jenis-jenis-pasir.html?m=1
SNI 1969-2016. (2016). Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Jakarta : Badan Standarisasi Nasioanal (BSN).
SNI 1972-2008. (2008). Cara Uji Slump Beton. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional (BSN).
SNI 1974-2011. (2011). Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder. Jakarta : Badan Standarisasi Nasioanal (BSN).
SNI 2493-2011. (2011). Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji Beton Di Laboratorium. Jakarta : Badan Standarisasi Nasioanal (BSN).
SNI 03-2834-2000. (2000). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional (BSN).
SNI 03-6820-2002. (2002). Spesifikasi Beton Struktural. Jakarta : Badan Standarisasi Nasioanal (BSN).
SNI 6880-2016. (2016). Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal, Beton Berat Dan Beton Massa. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional (BSN).
SNI 7656-2012. (2012). Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal, Beton Berat Dan Beton Massa. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional (BSN).
SNI 7974-2013. (2013). Spesifikasi Air Pencampur Yang Digunakan Dalam Produksi Beton Semen Hidraulis. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Refbacks
- There are currently no refbacks.