PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) PERKERASAN JALAN LENTUR (Studi kasus : Jalan Pluto, Kota Tangerang Selatan STA. 0+000 - STA. 1+338)
Abstract
ABSTRAK
Peningkatan jumlah kendaraan mengakibatkan jalan-jalan yang sudah ada tidak mampu menahan beban kendaraan berlebih, sehingga terjadi kerusakan jalan seperti yang terjadi pada ruas jalan Pluto, Kota Tangerang Selatan. Perencanaan lapis tambah (overlay) pada ruas jalan tersebut harus dikaji ulang berdasarkan pertumbuhan lalu lintas dan faktor-faktor lainnya yang mendukung hasil perkerasan yang ideal, efisien dan ekonomis. Dengan maksud untuk menganalisa penyebab kerusakan perkerasan jalan lentur (Flexible Pavement) dan bertujuan untuk mengatasi kerusakan tersebut, diharapkan jalan tersebut dapat aman untuk digunakan sesuai dengan kondisi lalu lintas pada jalan tersebut. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu dengan melakukan wawancara kepada instansi terkait. Data-data diklasifikasikan berdasarkan cara pengambilan yang dikelompokan menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa volume kendaraan harian, Sedangkan data sekunder berupa data tanah dasar jalan, data curah hujan dan layout penampang jalan existing. Perhitungan tebal lapis tambah (overlay) menggunakan pedoman Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Direktorat Jendral Bina Marga 1987. Adapun hasil dari perhitungan didapatkan tebal lapis tambah (overlay) yang direncanakan mampu menampung lalu lintas harian rata-rata tahunan sebesar 694 kendaraan dengan pertumbuhan lalu lintas 3% pada umur rencana 20 tahun adalah 5 cm.
Kata kunci: perkerasan lentur (Flexible Pavement), lapis tambah (overlay)
Full Text:
PDFReferences
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen, No.378/KPTS/1987. Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. 2012. Perancangan Tebal Perkerasan Lentur. Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Bandung.
Direktorat Jendral Bina Marga. 1983. Manual Perkerasan Jalan dengan alat Benkelman beam No. 01/MN/BM/83). Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.
Direktorat Jendral Bina Marga. 1997. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No.038/TBM/1997. Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanggerang Selatan
Fuady, H. A. (2018). Studi Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan (Overlay) pada Jalan Maospati-Sukomoro (STA. 0+ 000–12+ 000) di Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur. Jurnal Rekayasa Sipil, 2(2), 145-153Klasifikasi menurut fungsi jalan sesuai dengan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.038/TBM/1997
Raganata A.(2014) PERANCANGAN TEBAL LAPIS TAMBAH PERKERASAN LENTUR (OVERLAY) MENGGUNAKAN METODE LENDUTAN BALIK DENGAN ALAT BENKELMAN BEAM (Studi Kasus: Ruas Jalan Agrodadi, Kec. Sedayu, Kab. Bantul, DIY)
Rizky, Oriza.. 2010. Evaluasi Tebal Lapis Tambah (Overlay) Dengan Metoda Bina Marga Dan Asphalt Institute Menggunakan Alat Benkelman Beam (study kasus: jalan lintas bireuen – lhokseumawe) . Universitas Sumatera Utara.
Sukirman Silvia. 1994. Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Penerbit Nova. Bandung.
Refbacks
- There are currently no refbacks.