STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR PASAR UNI EROPA PADA PT OLYMPIC FURNITURE GEMILANG
Abstract
erkembangan ekspor Indonesia di sektor non-migas terus menunjukkan tren positif pada
periode 2014-2018. Berdasarkan kawasan dimana banyak ekspor yang dilakukan ke negara-negara
khsususnya Asia, Eropa, dan Amerika. Sebagai negara-negara yang merupakan kesatuan ekonomi dan
politik yang mengoperasikan pasar tunggal, UE merupakan kekuatan ekonomi terbesar di dunia yang
memiliki peranan sangat penting dalam perdagangan internasional. Sebagai negara yang dengan
sumber daya alam hutan yang sangat potensial, Indonesia dapat mengelola hasil kayu menjadi
berbagai macam produk khususnya furnitur yang dapat di pasarkan baik di dalam maupun di luar
negeri. Tapi nyatanya dengan maraknya kasus illegal longging membuat berbagai negara berupaya
untuk memperketat perdagangan industri berbahan dasar kayu dengan upaya Sistem Verifikasi
Legalitas Kayu (SVLK) yang diterapkan di Indonesia dan Forest Law Envorcement Governance and
Trade (FLEGT) yang di terapkan di negara-negara Uni Eropa.
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis eksternal dan internal
serta stategi pengembangan ekspor yang dilakukan oleh PT Olympic Furniture Gemilang.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif eksploratif dengan analisis data kualitatif dan jenis data primer dan sekunder
mengenai strategi pengembangan ekspor pada PT Olympic Furniture Gemilang. Adapun metode
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi langsung, dan pengumpulan data sekunder
dari berbagai literatur.
Berdasarkan hasil analisis matriks yang digunakan, dimulai dari matriks EFE diperoleh
bahwa faktor strategis yang menjadi peluang terbesar dan paling berpengaruh bagi PT Olympic
Furniture Gemilang yaitu pengakuan SVLK sebagai Lisensi FLEGT dengan skor 0,608. Sedangkan
faktor yang menjadi ancaman utama yang harus diwaspadai adalah risiko jual beli dengan skor sebesar
0,465. Bedasarkan matriks IFE kekuatan yang harus dipertahankan adalah material dan teknik
pelapisan yang beragam serta administrasi perizinan yang baik dengan skor 0,488. Sedangkan
kelemahannya adalah kondisi keuangan perusahaan dengan skor 0,568. Berdasarkan matriks IE,
perusahaan berada pada kuadran 1 yaitu Growth and Build. Alternatif strategi pada bagian growth and
build ialah strategi intensif atau integratif. Berdasarkan matriks SWOT, strategi SO yaitu
pengembangan varian produk, meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk, memanfaatkan
teknologi informasi dan kemudahan perizinan untuk melakukan promosi. Strategi WO yaitu,
memperluas jangkauan pasar dan memaksimalkan kegiatan promosi. Strategi ST yaitu, menjaga
hubungan yang baik dengan badan atau lembaga yang berkepentingan. Strategi WT yaitu,
meningkatkan kedisiplinan kinerja karyawan. Berdasarkan matriks QSP, strategi WO menjadi
prioritas utama dengan nilai STAS sebesar 6,12.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.